Seorang pejuang tidak mengenal kata kalah, lelah. Jika menyerah dan kalah ia lebih memilih mati dalam medan petempuran daripada pulang sebagai pecunda
Saimun kini terbaring lelah.Setelah seharian ia berkutat dengan keringat bersama teman-temannya untuk kerja bakti di sawah.Sambil memejamkan matanya i
(Yu Sukinah, Martini, Siyem, Karsupi, Sutini, Surani, Ngatemi, Ngadinah, Rapimbarwati) adalah sembilan petani wanita yang mewakili masyarakat Kendeng,
Beberapa bagian di telapak kaki sembilan perempuan itu nampak memutih, berkeriput. Wajah mereka yang kendati terlihat lelah namun bersinar. Sembilan P