Jika AKU Bukan DIASebelumnya :Satu (Secangkir Cappucino), Dua (Gelas Pecah), Tiga (Tangis Kemarau), Empat (Cemin Buram), Lima (Sti
Jika AKU Bukan DIASebelumnya :Satu (Secangkir Cappucino), Dua (Gelas Pecah), Tiga (Tangis Kemarau), Empat (Cemin Buram), Lima (Stiletto Merah), Enam (
Jika AKU Bukan DIASebelumnya :Satu (Secangkir Cappucino), Dua (Gelas Pecah), Tiga (Tangis Kemarau), Empat (Cemin Buram), Lima (Sti
Jika AKU Bukan DIASebelumnya :Satu (Secangkir Cappucino), Dua (Gelas Pecah), Tiga (Tangis Kemarau), Empat (Cemin Buram), Lima (Sti
TUJUH Rahasia Brian “Bagaimana menurutmu?” Janne mematut-matut dirinya di depan cermin lalu berputar ke arah Cora yang sedan
ENAM Blue 5 Cafe Suasana cafe di pojok jalan itu belum terlalu ramai malam ini. Seorang gadis muda melangkah anggun memasuki pintu kafe. Bibirn
LIMA Stiletto Merah Sudah dua tahun Cora bekerja sebagai seorang tax accounting di perusahaan yang bergerak di bidang chemicals for industries.
EMPAT Cermin Buram Sepuluh tahun yang lalu… Gadis cilik itu baru saja akan mulai sarapan saat adiknya selesai mengenakan seragam
TIGA Tangis Kemarau Cora menyadari, papa takkan melepaskannya semudah itu. Benar saja, setibanya di rumah mereka yang bergaya mediterania
DUA Gelas Pecah “Hai, Sis! Sudah lama?” sapa Janne. Gadis itu menghempaskan diri duduk di seberang meja Cora. Sepasang lesung pipi
PROLOG Taman Nasional Bukit Dua Belas Bocah perempuan itu melangkah terburu-buru. Sudah dua hari ini, orang asing itu mengikutinya. Tumenggung[1] sela