Saat pemerintah berubah menjadi organisasi krimininal
Pramoedya melukiskan tokoh utama Jacques Pangemanan seolah berada dalam rumah kaca, bisa melihat keadaan di luar namun tetap terkurung di dalam.
Jejak langkah diawali dengan perginya Minke ke Batavia melanjutkan sekolah di STOVIA. Di sana, selain menulis, ia juga menjadi penggerak organisasi.
Bumi Manusia adalah salah satu dari 4 buku Tetralogi Buru. Ditulis saat pengasingannya di Pulau Buru oleh Pemerintah Orba. Buku ini berupa Novel.
"Jejak langkah" adalah cermin bagi setiap pembaca yang ingin memahami arti perjuangan, pendidikan, dan keberanian dalam menghadapi ketidakadilan
NU perlu terus memperkuat kemandirian ekonomi, memperluas akses pendidikan, dan tetap menjadi penjaga moderasi Islam
"Hujan" menjadi metafora untuk perasaan yang tak terucapkan—rindu yang tak sampai, nama yang terhapus, dan jejak yang perlahan pudar.
Tetralogi Buruh adalah salah satu karya monumental Pramoedya Ananta Toer yang terdiri dari empat novel, yaitu Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa
Elly Mugi Hartika dilahirkan di Bogor, namun sebagian besar masa kecilnya dihabiskan di Bandung, tepatnya di kawasan Ujungberung
guruTernyata memang ada orang yang tidak bisa ditiadakan oleh kematian
Jejak Langkah adalah karya sastra yang memukau dan penuh dengan lapisan makna. Pramoedya Ananta Toer berhasil menciptakan karakter-karakter
Mereka berjalan dalam diam, tak perlu kata-kata, ketika cinta berbicara dalam bahasa jejak-jejak itu.
Siapa sangka jejak langkah yang tertinggal kemarin adalah tempat nyaman bagi sepasang katak memadu kasih
Semiotika dalam novel Jejak Langkah dapat membantu pembaca memahami makna juga pesan yang disampaikan oleh penulis melalui tanda-tanda yang digunakan
Dari novel ini juga aku banyak mendapatkan kosakata seputar sejarah yang tidak kutemukan dalam buku pelajaran sejarah.
Mengikuti Jejak Sang Maestro mengandung makna positif, memberikan pembelajaran khususnya bagi saya. Mudah-mudahan demikian juga bagi Anda.
Kita terus meninggalkan jejak langkah di dunia yang fana ini. Bagaimana Anda meninggalkan jejak langkah tersebut?
Tulisan ini memuat resensi dari buku Jejak Langkah dari Pramoedya Ananta Toer.
Tak ada hidup yang berjalan damai selamanya. Konflik dan pertentangan selalu hadir mengganggu kenyamanan semua manusia. Termasuk mereka yang istiqomah