Tetralogi Buruh adalah salah satu karya monumental Pramoedya Ananta Toer yang terdiri dari empat novel, yaitu Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa
Elly Mugi Hartika dilahirkan di Bogor, namun sebagian besar masa kecilnya dihabiskan di Bandung, tepatnya di kawasan Ujungberung
guruTernyata memang ada orang yang tidak bisa ditiadakan oleh kematian
Jejak Langkah adalah karya sastra yang memukau dan penuh dengan lapisan makna. Pramoedya Ananta Toer berhasil menciptakan karakter-karakter
Mereka berjalan dalam diam, tak perlu kata-kata, ketika cinta berbicara dalam bahasa jejak-jejak itu.
Siapa sangka jejak langkah yang tertinggal kemarin adalah tempat nyaman bagi sepasang katak memadu kasih
Semiotika dalam novel Jejak Langkah dapat membantu pembaca memahami makna juga pesan yang disampaikan oleh penulis melalui tanda-tanda yang digunakan
Dari novel ini juga aku banyak mendapatkan kosakata seputar sejarah yang tidak kutemukan dalam buku pelajaran sejarah.
Mengikuti Jejak Sang Maestro mengandung makna positif, memberikan pembelajaran khususnya bagi saya. Mudah-mudahan demikian juga bagi Anda.
Kita terus meninggalkan jejak langkah di dunia yang fana ini. Bagaimana Anda meninggalkan jejak langkah tersebut?
Tulisan ini memuat resensi dari buku Jejak Langkah dari Pramoedya Ananta Toer.
Tak ada hidup yang berjalan damai selamanya. Konflik dan pertentangan selalu hadir mengganggu kenyamanan semua manusia. Termasuk mereka yang istiqomah
"Tahu kau mengapa aku sayang kau lebih dari siapapun? Karena engkau menulis. Suara mu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kem
Segaris senyum dihadiahkan untukku. Tanpa aba-aba, kurasakan jejak yang hangat di keningku. Seperti terhipnotis, reaksiku terlambat!