Seorang lelaki datang di bulan Juni. Bisakah rasa menjemput maksud?
dibutuhkan kepekaan hati untuk memahaminya. Salah satunya dengan menulis sebagai bentuk empati atas peristiwa tersebut.
Saat peluang jeda hadir di hadapanmu,Santailah sejenak, nikmati helaan udara yang segar.
hidup bukan hanya untuk kerja saja tapi juga butuh jeda
Jarak itu sebenarnya tak pernah ada, di antara kita, hanya ilusi belaka.
Tidak harus kerja... kerja... kerja... tubuh juga butuh istirahat atau jeda
Penat bisa datang kapan saja, kita hanya harus merelakan sedikit waktu untuk berhenti sejenak
Bagaimana bisa kita dikatakan kompeten memilih, bilamana pilihanya sudah diputuskan secara pasti?
Kadang waktuku habis untuk berbalas memberi penilaian di kolom Kompasiana. Apakah teman-teman juga begitu?
Ketika pagelaran membikin gugup, maka hanya tersisa tatap mata sebagai pengganti segala bahasa.
Sekali lagi, biarkan saja. Seiring waktu, semua akan datang pada kita jika memang itu kepunyaan kita. Tak perlu memaksa.
Selama 5 tahun masa jeda, saya melakukan beberapa hal penting. Yuk, mari intip hal penting apa saja yang saya lakukan selama 5 tahun masa jeda
ketika menemui kebuntuan dan jeda terlalu lama
Manusia senang mencari hiburan, sejak zaman dahulu sampai kekinian.
Senja Berkawan denganmu membuatku sadar, Kau takkan terus ada
Hidup bukan soal semua yang berisik dan jarang terpejam.
Membaca puisimu, membuatku merasa kembali siap....
Puisi kesembilan dari sembilan rincian judul puisi tentang Jeda, khususnya tentang Jeda karena Pengakhiran Dzat Kehidupan. Semoga bermanfaat.
Puisi kedelapan dari sembilan rincian judul puisi tentang Jeda, khususnya tentang Jeda karena Suwungnya Rasa Perasaan. Semoga bermanfaat.
Puisi ketujuh dari sembilan rincian judul puisi tentang Jeda, khususnya tentang Jeda karena Kosongnya Pikiran. Semoga bermanfaat.