Senja surya mengulas hidup kini renta termakan usia. Di manakah janjimu ayah?
Kamu pamit menerjang huru-hara, kamu berjanji akan kembali. Aku genggam janjimu, aku sabar menunggu sampai sekarang.
Saat janji tak ditepati,aku pergi melupakannya......
aku tak jera tak jera menunggu tak bosan mencarimu
Semenjak hari itu, aku berusaha menata kembali cerita-ku. Mengejar semua yang kutinggalkan di belakang.
Seperti benang penjahit ibu yang telah kusut mana mungkin ibu akan menjahit selendangnya yang robek
Janjimu semanis madu, bicara sesuai nuranimu. Akhir kalimatmu akan kami tunggu.Jangan berjanji jika berefek empedu. Bicara manis, namun menusuk hingga
Pagi masih lengang belum terdengar bisingnya kendaraan. Udara sejuk segar setelah tadi malam turun hujan. Ia nongkrong di warung kopi di pinggir jalan
Sewindu sudah ... Akhir waktu sewindu sudah ... Jalan itu sewindu sudah ... Asa-ku sewindu sudah ... Mana Janji-MU ?? Lelah sudah ... Penantian