Puisi pertama dari empat rincian judul puisi tentang Rencana Merinci Kepemimpinan, khususnya tentang Kepemimpinan yang Mengetahui Jalan.
Terus mengejar bahagia, wajib. Tapi bukan bahagia palsu yang menipu. Saatnya menikmati sedih, jika bersama tersiksa, lebih baik akhiri saja.
Bahagialah kau dengan dia dan ku usap air mata ini
Bismillah,Kita semestinya dan sewajarnyalah selalu bersyukur kepada Allah, pencipta alam semesta, pencipta kita, penjaga kita, pelindung kita, pemberi
Musim yang berganti musimSemi semi kehidupan tidak lagi menata warna bahagiaKu harus mengalah dari keinginan yang ber bedaSeperti mata hari yang berla