Meskipun mempunyai beragam suku yang juga mempunyai bahasa daerahnya masing-masing, bahasa Indonesia tetap menjadi bahasa pemersatu bangsa.
Kepintaran tenggelam tanpa keterampilan bahasa. Kedunguan gemerlap berkat kepiawaian bahasa
Kepolah untuk meningkatkan kapasitas dan martabat diri, bukan kepo untuk menyebarkan aib/kebohongan orang lain.
Siapa Ivan Lanin merasa mampu menentukan kata-kata baku itu? Bagi Saut, Ivan sudah berlagak seperti polisi bahasa yang mengatur benar-salahnya ejaan.
ivan lanin, banjir semarang, semarang banjir 6 februari 2021, semarang dikepung banjir
Sumber: pinterest.comBerhentilah menuntut ilmu.Lho kok begitu? Kenapa?Berhentilah menuntut ilmu, karena ilmu tidak bersalah.Meme jenaka di jejaring me
Apa pedulinya blogger dengan Bahasa Indonesia yang baku? Kalau kamu blogger, tak usah terlalu ambil pusing apakah kamu sudah menggunakan Bahasa Indone
Tergelitik oleh memanasnya pembahasan di sosial media yang terkait dengan berbagai permasalahan yang digoreng oleh pegiat medsos Denny Siregar, tiba-t
Pada akhir pertemuan Uda Ivan berpesan kepada peserta untuk tidak menjadi polisi bahasa bagi orang lain akan tetapi belajar bahasa untuk kemahiran dir
Sama seperti penulisan sejarah, pemaknaan kata atau bahasa juga sedikit banyak ditentukan oleh peran penguasa pemerintahan dan kalangan politisi.
Kiranya pemerintah perlu memperjelas pemakaian istilah selingkung mudik dan pulang kampung agar juga tak terjadi kesalahpahaman di kalangan pejabat.
"Data kemenhub mengatakan sudah hampir 1 juta orang sudah curi start mudik. Sudah 900 ribu orang yang sudah mudik dan sudah tersebar ke berbagai daera
Haruskah fanatik pada KBBI?Pertanyaan tersebut terlintas di benak saya sewaktu mengikuti pembahasan suatu topik bahasa di salah satu grup Whatsapp (WA
Menarik sekali tulisan Dahlan Iskan yang beredar di media sosial termasuk di banyak grup Whatsapp (WA) tentang persebaran virus Korona atau Corona har
"Saya selamat di "twitter" bertahun-tahun dengan tetap konsisten menjawab pertanyaan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar..." Kurang