Anak tunggal berparas tampan itu menundukkan wajah. Memaksakan mata sipitnya terus menelusuri kata demi kata yang membentuk rangkaian kalimat di layar
Koper-koper dimasukkan ke bagasi. Dua tas besar dilemparkan ke bangku belakang. Tangan Abi Assegaf terulur, ingin ikut membantu. Arlita menahannya."Bi
Langit memutih, seputih mutiara. Pagi ini dingin sekali. Ombak menabrak pasir putih. Buih-buihnya bergelayut di butiran pasir. Titik-titik gerimis ber