Dalam tradisi Islam, mengamalkan sebuah hadis yang dianggap lemah (dho'if) diperbolehkan, tetapi jika itu dalam rangka keutamaan beramal (fadloilul a'
Ajaran Islam yang masuk ke Nusantara melalui ekspedisi para ulama yang bertugas sebagai misionaris (juru dakwah), paling tidak menunjukkan betapa ajar