Bu Ani, guruku yang istimewa. Dia lebih dari sekedar guru. Dia seperti ibu kedua bagiku. Aku sayang sekali padanya.
Lalat yang sinting, atau mungkin malang. Apa pedulinya? Habiskan saja bangkai itu dengan pasukan belatung yang siap mengurai pengetahuannya.
Dengan kenangan yang terpatri dalam kalbu, Nayla terus melangkah maju. Nayla meyakini satu hal yang pasti, akan ada pertemuan kembali.
Ngadimin merasakan firasat buruk. Ia mulai meragukan niat baik lelaki tua itu.
Di tepi sungai yang mengalir tenang, Daniar terus menanti, menanti sebuah keajaiban yang tidak akan pernah datang.
Keesokkan harinya desa Bulak Rubuh digegerkan oleh mayat seorang perempuan yang terjebak di antara batang-batang bambu di tepi sungai.
Dia adalah bintang yang selalu bersinar terang di langit malam hati Kartoyo, memberikan cahaya di tengah kegelapan.
Dalam keheningan yang kembali mengelilinginya, Sutarman melanjutkan perjalanannya, menyelami samudra dengan penuh rasa hormat.
Andi tidak menjawab, dengan wajah panik dia beranjak menjauh dari tubuh Yuni yang semaput.
Suranto segera dilarikan ke rumah sakit terdekat, untung nyawanya masih dapat diselamatkan meskipun kondisi tulang rusuknya retak.
Cinta sejati memang tidak mudah di raih, ada perjuangan dan pengorbanan bersamanya.
Bulan terus bersinar terang, menjadi saksi bisu atas perjalanan hati Zulaekha. Dalam keheningan malam itu, dia menemukan kedamaian dan keyakinan.
Gadis itu tersenyum, menatap jauh dengan penuh harapan. Dia tahu, cinta sejati adalah tentang menghadapi rintangan bersama, tidak menyerah.
Aku tahu perjalanan ini masih panjang, aku masih harus terus mengumpulkan keberanian untuk mengungkapkan perasaanku.
Iyah adalah gadis yang supel, menghabiskan waktu bersamanya memang menyenangkan, selain cerdas Iyah juga cantik, mencintainya adalah anugrah.
Joshua menarik napas dalam-dalam setelah membacanya, membiarkan wangi lavender memenuhi paru-parunya. Anna mungkin tidak akan kembali ke pelukannya
Untuk apa aku dilahirkan di atas muka bumi ini? Siapa yang menginginkan kehadiranku? Lalu, mengapa aku dicampakkan?
Budi tetap tenang dan memutuskan untuk tidak menanggapi secara langsung, melawannya hanya memperburuk keadaan.
Mereka berdua belum menikah, dan mereka berdua semakin dekat dengan Padri setelah perjumpaan itu.
Li Wei kembali ke kota kecilnya di tepi Sungai Yangtze, bukan lagi sebagai manusia yang merindukan suara, tetapi jalan hidupnya sendiri.