Ini puisi sebuah prasasti diri, sebuah perjalanan 8 tahun menekuri diri pada setiap nikmat dari Ilahi
Karena hujan sekali lagi mengingatkankuMengingatkan diriku atas dirimuMengingatkanku akan kau yang lapar
Kita telah bersama bersaksi, bahwa Allah adalah Robbi
Banyak dan berdusta dengan janji, hanya engkau lah yang berbuat seperti itu. Ingkar janji yang lakukan pada ku.
Korupsi sebagai akibat dari pengingkaran etika ilmu, lantas apakah termasuk budaya buruk yang bersifat genealogis?
Puisi Mengapa Kau Ingkar Janji. Puisi Mengingkari Janji. Ingkar Janji.
Seringkali kita dihadapkan pada kondisi yang secara logika tidak mungkin kita lakukan. Sebagai orang beriman kita harus yakin bahwa laa mustahiila.
Atas supaya terasa jauh biarlah yang dibuat kehidupan sekarang tahan dengar perasaan
Berbalikan asal telah menerima dikebaikan Ingin menaruh suka tidak terduga diperlukan
Menyusun kurang percayaan itu tiada setara. Perlukan termasuk dikeyakinan kepandaian
Bingung memutuskan jalan hidup selanjutnya, memilih dua pilihan sulit
Ketidaksamaan sifat hidup selalu bagaimana Tidak ingin menyamai kesalahan terjadinya
Bawa keluhan pahami biasa lari menderapTidak menyenangkan itu kemudian berubah
Jangan sampai jahiliyah bertahta menaungi nalar dan pikirnya
Jika tangguhan kebaikan dibalas kebaikan, Sedikit bobotnya menggantikan kesalahan
Kata "tidak ada" dengan "tiada" bermakna sama. Kata "diadakan" dan "ditiadakan" nyaris sama tetapi berbeda makna 100 persen.
Firaun Klasik dan Firaun Modern
Cinta: rasa terpatri didalam hati. Konsekuensinya: bagaimana merawat rasa, hingga tetap dalam puncak maksimum. Konsistensi itu akan diuji dalam waktu.
Jangan kebanyakan janji, ika tidak bisa menepati janji, sebab bisa saja orang yang sudah dijanjikan terlanjur kecewa dan sakit hati.
Cerpen ini tentang sebuah janji, janji yang seharusnya memang tak perlu ditepati