Kawasan Indo-Pasifik telah menjadi arena kontestasi hegemonik antara kekuatan-kekuatan besar.
Indo-Pasifik merupakan konstruksi diskursif tidak terlepas dari pergeseran kekuatan global ke Asia dan persaingan strategis dua kekuatan besar.
Kawasan Indo-Pasifik telah menjadi arena kontestasi wacana atau narasi dari berbagai kekuatan besar dunia dalam beberapa tahun terakhir.
Kawasan Indo-Pasifik saat ini menjadi arena persaingan geopolitik yang semakin intens antara kekuatan-kekuatan besar di tingkat global dan regional.
Latihan maritim bersama, seperti yang baru saja dilakukan oleh AS, Jepang, Australia, dan Filipina di Laut China Selatan (LCS) pada 7 April 2024.
Kawasan Laut China Selatan (LCS) telah lama menjadi salah satu titik panas geopolitik paling sensitif di dunia.
Kunjungan Prabowo ke China merupakan langkah awal yang strategis dalam kontinuitas hubungan bilateral kedua negara besar di kawasan Indo-Pasifik.
Indonesia menghadapi tantangan besar dalam memposisikan diri dan melindungi kepentingan nasionalnya di Indo-Pasifik di tengah persaingan AS dan China.
Kedua belah pihak berbicara tentang langkah-langkah untuk memperdalam hubungan ekonomi mereka.
Belum lama dunia internasional di hebohkan dengan kabar terbentuknya aliansi baru di bawah kesepakatan trilateral yang di sebut pakta pertahanan AUKUS
PARADIGMA GEOPOLITIK DAN GEOSTRATEGI ENERGI DI KAWASAN SEBAGAI CENTER OF ATTENTION
Dengan tensi geopolitik yang tinggi ini, kita di Indonesia juga perlu hati-hati dengan gerakan yang ingin membenturkan rakyat dengan pemerintah.
Transformasi komponen cadangan ditempatkan ke dalam unit-unit yang baru diorganisir, dilatih, dan kemudian dikerahkan bila darurat militer.
Apa yang terjadi pada KTT di Tokyo? QUAD (India, Jepang, Amerika Serikat, dan Australia) meluncurkan sistem pengawasan maritim berbasis satelit
Tahun 2022 memberikan tantangan tersendiri bagi diplomasi Indonesia. Perkembangan internasional memaksa Indonesia untuk meresponnya dengan baik.
Kunjungan Menlu Prancis ke Indonesia sangat menarik. Ada keyakinan bahwa Perancis ingin mendekati Indonesia setelah kecewa dengan AUKUS.
Identifikasi tantangan diplomasi maritim yang berasal dari luar Indonesia (eksternal), khususnya di kawasan Indo-Pasifik.
Diplomasi maritim menjadi salah satu isu penting dalam kebijakan luar negeri Indonesia di tengah dinamika kawasan Indo-Pasifik.
Indonesia sebagai simpul kawasan Indo-Pasifik harus mampu memainkan peran geopolitik dan geostrategis dengan segera menentukan posisi dan langkah
AUKUS menjadi upaya baru AS mengembalikan kekuatan globalnya di Indo-Pasifik. Urgensi itu muncul sebagai bentuk konkret mengimbangi kekuatan China.
