Aku ingin menjadi aku, yang bukan seperti mereka mau
Di tengah maraknya ideologi transnasional, sebagai warga negara Indonesia, kita tetap harus menjadi pribadi yang Pancasilais.
Beberapa persoalan yang masih dihadapi oleh kita semua adalah politik identitas, radikalisme agama dan krisis pandemi.
Penting kita tetap harus menjaga logika berpikir. Baik itu di masa pandemic ataupun nanti ketika pandemi telah berlalu.
Mungkinkah kita bisa kebal dari hoaks, hate speech dan provokasi?
Mari kita penuhi ruang publik dengan informasi yang menyehatkan sekaligus menginspirasi, agar kehancuran negeri ini bisa dihindari.
Memperkuat literasi menjadi hal penting di era yang dipenuhi kemajuan teknologi dan informasi.
Pada titik ini, ternyata tidak sedikit dari masyarakat yang memilih tidak patuh. Anjuran menggunakan masker tidak dihiraukan
Adaptasi keagamaan penting dan tidak salah sepanjang tidak melanggar syariahnya dan dilakukan untuk menghindari penyebaran wabah
Di masa darurat seperti sekarang ini, ada baiknya setop sebarkan narasi menyesatkan yang dapat memperkeruh suasana.
Mari kita sudahi narasi yang menyesatkan dan fokuskan konsentrasi kita pada penanganan kesehatan selama pandemi.
Saatnya untuk terus berpikir positif, agar imun kita tetap terjaga.
Semangat jihad harus menjadi gerakan masyarakat yang positif, untuk terus mematuhi protokol kesehatan.
Sinergi antar elemen masyarakat sangat diperlukan, agar optimisme tetap terjaga untuk bisa melewati pandemi
Tidak sedikit dari masyarakat yang lebih percaya pada tokoh, dibandingkan informasi yang ditulis media mainstream.
RAN PE ini bisa menjadi upaya untuk membendung gelombang provokasi radikalisme dan ekstrimisme di ruang-ruang publik seperti media sosial.
Selama pandemi pemerintah terus berupaya menangani ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme, dengan program rencana aksi nasional
Melawan radikalisme perlu dilakukan guna Indonesia yang toleransi berdasarkan asas bhinneka tunggal ika
Kritik harus dilakukan secara konstruktif dengan tetap mengedepankan etika dan aturan yang berlaku.
Mari budayakan kritik dengan disertai referensi yang kuat, dengan data dan fakta yang valid.