Sebuah tradisi yang masih ada dan tetap dipertahankan oleh masyarakat Negeri Lembah Kerinci
Peninggalan Aksara Kuno yang tergolong dalam Aksara Kuna Sumatera yang dinamakan dengan Aksara Incung atau Surat Incung.
Ibu Ida Mariyanti menjadi "Sang Perintis" sehingga industri batik Kerinci bisa berkembang pesat hari ini.
Naskah Kuno beraksara Incung dari Kerinci mengandung unsur pantun di dalamnya
Aksara Incung Kerinci ini hampir mengalami kepunahan namun budayawan Kerinci mempelajari kembali aksara dari leluhurnya ini
Fungsi manuskrip adalah sebagai jembatan bagi para Arkeolog untuk memahami hasil budaya masa lampau sebagai perwujudan dari ide dan gagasan manusia.
Petinggi Pemerintah tidak setuju jika incung dijadikan sebagai salah satu muatan lokal di mata pelajaran sekolah di Kerinci.