Malam ini, hanya kita yang mengerti, keheningan yang lebih berbicara daripada suara.
Tapi bagaimana jika menjadi tidak ada adalah kelegaan? Seperti air yang menguap, menghilang tapi tak benar-benar hilang.
dan lupa bahwa kita juga serpihan cahaya yang pernah terlempar jauh dari ledakan awal.
Puisi Imajisme adalah keheningan itu sendiri. Ia adalah momen ketika kita menatap sesuatu yang kecil, lalu menyadari betapa luasnya dunia di dalamnya.
Pada akhirnya, semua hal yang tak terucap adalah nama yang terlambat dipanggil.
Di pemakaman tanpa batu nisan, seorang gadis kecil menanam bunga plastik.
Di bawah bulan tembaga, kita akan mengenang tarian mereka, di atas tanah yang sudah berubah.
Kita adalah dua pengelana di labirin ini, mengikuti jejak cahaya yang kita ciptakan sendiri.
Dan malam terus berjalan, seperti ombak yang tak habis-habisnya, mengikis tepi harapan.
Kita selalu kembali ke sana, ke percakapan-percakapan yang terputus, ke harapan yang memudar bersama umur.
Aku membiarkan bunga liar tumbuh di pinggir jalan, mencoba menjadi tempat aman bagi yang terusir, bagi yang tak diperhitungkan.
Puisi suasana (imajisme) karya Wiselovehope, 23 Juli 2023, mengenai lautan dan keindahan serta amarahnya nan mengerikan