Pagi menjelang siang tadi. Udara terasa pengap. Rambutku meriap dan terasa mengeluarkan tetesan keringat di sela kulit kepala. Pengap itu terasa
Ya, sesungguhnya terorisme itu ada dimana-mana. Tak pandang agama/ keyakinan dan ideologi. Bila Islam disorot karena disinyalir banyak memiliki jari
Tadi pagi, sambil memilah-milah berkas yang harus saya kerjakan lebih dulu, tiba-tiba seperti ada yang memanggil-manggil hingga saya melirik HP. Tepat
Sesekali, mengalunlah. Bila gelombangnya tenang. Riak datar. Angin bertiup sepoi-sepoi. Adalah pilihan tepat jika kau mengalun. Pyuhhhhhhh, pyuhhhh, p
Beginilah kalau akhir tahun tiba. Seperti biasanya, selain diiringi musim hujan dan musim libur akhir tahun, diiringi pula oleh musim diskon. Katanya
Jangan, jangan tanya mengapa pagi ini bernada "Pret". Kau tak kan tau bedanya. Apa bedanya pagi pret dan pagi yang tak Pret ? Bagimu tak ada beda, b
Sungguh, aku mengutuk pagi itu sebab ia tak beriku secangkir kopi ia tak berasap dan tak beraroma juga hambar dan menjengkelkan sebab pagi tanpa
Ia mendesis sendiri. Matanya nanar, tembus hingga ke langit. Langit yang menghitam. Apakah pertanda akan hujan atau tidak, tak penting lagi buatnya. D
Pagi yang malu-malu muncul di sebuah tempat. Pagi yang masih berkabut. Setangkai mawar merah jambu merekah. Beberapa kuntum melati mewangi. Tak hanya
Dia berdiri disana telah sejak lama. Tak sekedar berdiri, kadang terbungkuk. Kadang berjongkok lalu berdiri lagi dan berjalan hilir mudik. Tentu saja.
Dia kah itu ? Saya bertanya-tanya tentang sosoknya. Seperti apakah ? Seistimewa apa ? Sehebat apa ? Tak ada jawaban kecuali angin yang terasa menampar
Selamat pagi. Mohon maaf kawan, terpaksa saya mengirimkan email ini kepada anda. Pertama, saya keberatan anda membundel tulisan saya di Kompasiana tan
Ketika malam ini tiba dengan suara cicak terdengar di dinding kamarku, tiba-tiba saja aku diingatkan pada sebuah rasa yang telah lama kupunya. Aku mua
Kukatakan padamu, aku tak berminat menoleh pada berita yang dikirimkan angin hari ini. Bukankah hanya berita basi. Siapa yang mati dan siapa yang koru
Aku merasa diriku sampah. Sampah terhitam dan terkotor yang pernah ada. Sebab apakah aku begitu ...? Entahlah. Tak jelas sebabnya. Kuingat-ingat lagi
Ia perempuan yang menjuntaikan kakinya, entah oleh sebab apa. Sudah beberapa hari ini ia memenuhi kepala saya. Tak mau pergi. Ia selalu hadir meski sa
bapak, aku mencintainya tanpa kutau sebabnya dan dia berbeda hingga munculkan rasa bersalah salahkah mencintai laki-laki yang sembahyang di pura
kucari anginku saat malam itu tiba dia hanya meninggalkan pesan pada langit, mau pulang kampung, katanya. ranting kayu itu seperti mencibir baga
Maka salahkanlah hawa yang merangsek ini bila pikiran-pikiran melankolis muncul lagi. Seperti biasanya tiupan angin Juni yang melintas di pagi yang ba
Kutemukan sebuah catatan dari memopad sebuah handphone tua. Entah handphone siapa. Bentuknya, mungkin puisi mungkin pula prosa liris. Atau sekedar c