Saya kecil dan anak-anak saya melakukan belajar perencanaan dan mewujudkannya dari salam tempel saat lebaran.
dalam diam, jerit hatinya menggelora: biarpun tak ada jabat erat dan peluk hangat, kata maaf senantiasa bergumam, memenuhi relung hati terdalam.
Sebuah kisah dalam damai berawal dari menit berganti. Diikuti bulan yang selalu mendampingi hari, Kini tiba saatnya kebhinekaan dikumandangkan
Meminta maaf terlebih dahulu baik ketika salah ataupun ketika tidak merasa salah demi menjaga keberlangsungan silaturahmi
Kita memang bukan saudara seiman, tetapi bersaudara dalam berbangsa dan lebih jauh lagi bersaudara dalam kemanusiaan
Media Sudut Pandang Kembali Berbagi di Yayasan Yatim Piatu Dhuafa Al-Wariju Iskandar