Kebakaran lahan yang terjadi di Desa Pelang, pada tahun 2015. Foto dok. Yayasan Palung. Prihatin mungin kata itu yang bisa dilontarkan, ketika mengeta
Aku bertanya kepada angin yang datang dan berlalu: Di manakah tempat awan dan hujan datang berbagi? Kulihat kabut asap putih mengepung di segala penju
Terlalu banyak titik api yang menyala di negri ini Hutan rimba dan rawa gambut luas sangatlah rentan Hukum yang merimba pun terbakar di atas tatanan K
Lelaki tua itu kini terbaring lemah di tempat tidur rumah sakit. Dadanya terasa sesak untuk bernafas. Alat bantu asupan oksigen masih menempel dekat l
Aku punya banyak kawan orang bule. Mereka terkadang terheran-heran kalo mendengar cerita tentang asalku, bahkan tidak sedikit di antara mereka
gambar via mongabay.co.id Mengupas kembali bencana kabut asap yang hingga kini masih mengepung pekat wilayah Sumatera bagian Riau, Jambi dan Sumatera
apa yang kamu pahami tentang kami tempatku jauh tersembunyi di balik bukit sunyi pelosok negeri tidak ada aspal mulus di atas hutanku yang kini tandus
Sabtu sore (19/9) ketika jalan-jalan di seputar Banda Aceh terasa agak gelap. Tetapi saya tidak begitu peduli karena dalam pikiran saya suasana sepert
aku bertanya kepada malam tentang kabut asap yang menyelimuti angkasa aku jadi teringat tatapan matanya yang sayu kutatap jalan lurus yang remang dan
Andaikan burung-burung itu bisa berkata-kata tentu akan bercerita banyak tentang deritanya polusi udara yang menyesakkan paru-parunya telurnya di &nbs