Kegiatan diawali dengan kata sambutan dari Ketua LPHD Padu Banjar, Samsidar.
YP Melalui Program Hutan Desa mengadakan Sosialisasi Pasca Izin Hutan Desa Matan Jaya di Dusun Jelutung
Penyerahan Alat Pemadam Kebakaran Kepada LPHD dan Pemasangan Plang Nama Hutan Desa di Lubuk Batu
Model partisipasi yang sesuai pada pengelolaan Hutan Desa adalah pola kemitraan (partnership)
Seperti diketahui, orangutan merupakan satwa yang sangat dilindungi dan statusnya saat ini sangat terancam punah
Palung (YP) melalui Program Hutan Desa melakukan monitoring Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) di Desa Desa Penjalaan dan Rantau Panjang.
Adapun tujuan kegiatan ini adalah untuk menyusun rencana kerja.
Kisah pemuda inspiratis dalam memajukan hutan desa di Berau
Setelah dilakukan pengecekan, memang benar adanya bahwa orangutan tersebut berada di lokasi sedang memakan buah-buahan milik warga
Citra Duani juga mengajak agar para petani di Penjalaan agar bisa bersinergisitas dengan Dinas Pertanian Kayong Utara.
tujuan dari kegiatan ini adalah sebuah pembekalan kepada para LDPHD yang ada di Wilayah Simpang Hilir untuk mencegah terjadinya kebakaran.
Kegiatan pengecekan dan pemasangan alat pemantau di dua hutan desa (Pemangkat dan Nipah Kuning)
Berjumpa dengan anak orangutan di Wilayah Hutan Desa Nipah Kuning, Kecamatan Simpang Hilir, Kayong Utara, pada awal bulan Oktober ini.
Tanam Pohon di lokasi hutan desa
Menariknya, selama mereka melakukan survei, tidak sedikit aneka biodiversitas yang mereka dijumpai, seperti; tumbuhan dan satwa
Trenggiling berjenis kelamin Jantan dan memiliki berat 9 kg dan panjangnya 84 cm tersebut mereka panjat di pohon karet untuk di selamatkan.
Akhirnya orangutan Kumbang kembali ke rumah (habitatnya) di wilayah hutan lindung Sungai Paduan, Kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara
tanaman industri berupa kopi terdapat di, sumber daya alam hayati berupa, kopi lebih cocok ditanam di dataran, Petani Kopi, Petani Kopi Hutan, Desa La
Cerita lainnya dari mereka tentu saja bertemu dengan ragam flora dan fauna yang mendiami hutan tempat mereka melakukan survei biodiversitas.
Kampung Naga terletak di desa Neglasari di Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat dimana letaknya dekat dengan jalan raya yang menghubung
