Hilman Hariwijaya adalah sosok penulis legendaris yang tak asing bagi para penggemar sastra remaja Indonesia era 1990 an, Novel Lupus adalah Karyanya
Sembari memperkenalkan Hana Abdacabra dan Ara Melodimen, tulisan ini memperkenalkan Hana Cadabra dan Ara Melodimen.
Sesekali saling sapa di WA atau komen FB okelah…Tentu saja dengan panggilan kesayangannya itu: anjar-anjar pisang…
Ceritamu bagus. Njar… Beda dari yang lain. Berpotensi jadi sinetron viral. Tapi, skenario yang kamu buat kurang bikin penontonnya nangis nih.
Kalau cerita tentang pertama kenal penulis satu ini rasanya saya sudah beberapa kali cerita. Nggak akan ada habisnya.
Menurut saya gaya bahasa yang mengalir lincah seperti cara Mas Hilman menulis Lupus, adalah cara menulis cerpen teenlit paling baik.
"Nanti kalau aku SMA ingin punya pacar kayak Lupus! Lucu, jahil, tengil, tapi perhatian dan setia kawan."
kemudian melihat dia di trotoarkursus kilatciuman manisdalam bisdi lantaisebuah buku dan bulu ayamkaki direntang tarik perhatianpikiran meraung
Di masa kejayaannya, serial "Lupus" sudah diangkat ke berbagai sekuel, seperti "Lupus Kecil", "Lupus ABG", dan "Lupus Milenia".
Penulis Lupus, Hilman Hariwijaya meninggal dunia. Berikut perjalanan Hilman Hariwijaya dan karyanya berjudul Lupus
Bagaimanapun, Hilman dengan tokoh Lupus yang rupanya replika dari dirinya sendiri, telah menemani masa remaja saya dengan tulisan-tulisan super asyik