Ada kalanyaLukisan dindingmu kuletakkan di ruang tamuTapi....Akan lebih lekat jika kulekap di relung rinduAda kalanyaLukisan dindingmu kulepaskan untu
Engkau bertanyaDi mana angin sepoi-sepoi itu aku simpanAku diam dan kutitipkan senyum pada selembar kertasSaat kau kecup pipiku....Kucoba kembali mena
Kulepas apa yang bisa kulepasAgar kau mampu memungut butir-butir kehidupanDiantara butiran pasir dan pancuran air yang kau senangiNamun….Ada kalanya k
Dewi malam menjelajauKau kecup dia di kerut tubirmuErat kau sapa,”Apa kabarmu, sayang?”Kau pun tersenyumSang dewi kau letakkan di lapik mesin waktuEng
Sangkala berkalung hujanReda suluh dalam pelukanBinasa semangat terlupakanDedaunan terhuyung nistaRanting-ranting menutup mataJiwaku meregang dibelah