Melalui rujukan literatur pada teks Buku republik dan dialog-dialog Platon, Hans Georg Gadamer terus memikirkan tentang struktur tanya jawab
Perkembangan hermeneutika hanya sebagai "seni interpretasi/seni memahami" untuk metode ilmiah yang benar disebabkan oleh teolog
Analitik Dasein tidak berhasil menghilangkan dari strukturnya kehadiran suatu bentuk kepasifan
Hans-Georg Gadamer menjadi lebih dikenal luas dengan penerbitan karya utamanya Kebenaran dan Metode
Gadamer menegaskan pemahaman itu sendiri adalah sebuah "peristiwa"; itu adalah bagian pengalaman dunia manusia
Temporalitas adalah kategori yang tidak direduksi menjadi konsep-konsep seperti simultanitas, durasi atau perubahan yang diterapkan pada entitas alam
Pengalaman religius, artistik, dan filosofis mewakili berbagai cara yang melaluinya manusia mencoba memecahkan teka-teki kehidupan.
Secara filosofis, hermeneutika karena itu menyangkut makna interpretasi sifat dasarnya, ruang lingkup dan validitasnya, serta tempatnya di dalam
Hans-Georg Gadamer membahas tentang meratifikasi secara membabi buta dan menganggapnya sebagai norma penafsiran.
Sejarah hermeneutika perlu dipertegas kembali. Saat ini kesempurnaan ilmu ini tidak dapat lagi dicari dalam pemahaman yang membebaskan dirinya dari pr
Wilhelm Dilthey (1833-1911), ilmu social sebagai [Geisteswissenschaften], adalah objek dalam person manusia berada pada dimensi batiniahnya. Tek