[caption id="attachment_125393" align="alignleft" width="273" caption="Para penulis di Aceh buka puasa bersama di Sekretariat Wushu Aceh, 17 Ramadan 1
Oleh Herman RN BAGI umat muslim, puasa familiar setiap bulan Ramadan pada hitungan kalender hijriah. Di samping itu, terdapat juga puasa di luar Rama
[caption id="attachment_119336" align="aligncenter" width="640" caption="Herman menyalami Seno"][/caption] MUNGKIN bagi sebagian orang, diundang
Budaya jak meu urõh Oleh ║Rahmad Nuthihar Sebuah pesta tanpa dihadiri oleh kerabat family rasanya tidak lengkap. Apalagi hari tersebut adalah peris
Klausa Cinta Percaya atau tidak cintaku ini padamu sama halnya dengan sebuah klausa aku mau dianya aktif menjamah hatiku dan biarkan cinta
Diapit sebuah meja. Menduduki sekian bangku. Di warung kopi. Persis ketika beberapa jenak menjelang pagi. Kita menjadi lajang-lajang yang seperti bica
Terkadang hidup bisa jadi sepekat kopi yang kita reguk. Tetapi pekat itu hilang saat tangan sudah kita gerakkan. Meraih gelas. Sodorkan ujung gelas. M
[caption id="attachment_98477" align="aligncenter" width="463" caption="Muhadzier m salda, Mukhlisuddin Ilyas, Lukman EMHA, Muslim Amiren, Iskandar Zu
[caption id="attachment_87468" align="alignleft" width="256" caption="Cover buku antologi puisi: Tsunami Kopi (Gbr: Istimewa)"][/caption] Sebagian
Herman RN MASIH melekat erat dalam ingat tentang seraut wajah tua pucat lagi keriput-kerat hingga jelas terlihat bentuk urat-urat yang menggurat para
[caption id="attachment_249261" align="alignleft" width="257" caption="Peta Lamno: images from Google"][/caption] LAMNO, sebuah kota kecamatan keci
KERINDUAN merupakan suatu hal lumrah bagi manusia normal. Rasa yang lama terpendam menginginkan sesuatu, entah itu harapan atau hanya sekedar keingina
Opini Herman RN [Sumber: Serambi Indonesia, 11 Agustus 2010] ENTAH kalimat ini bermanfaat bilamana tertuju bagi pejabat sehingga patut saya ucap
Oleh Herman RN Aku cari engkau saudaraku yang sudah lama tidak kembali Apakah musim badai tanah rencong ini telah mendekapmu di penjara-penjara
Seribu sufi telah mati. Seribu lelaki sedang mencoba mengais-ngais tanah-tanah berbatu dalam sepi. Bukan sebagai pemecah batu, meski mereka penuh
[caption id="attachment_64608" align="alignleft" width="284" caption="mari telanjang untuk sastra persada. melangkahlah dengan bentuk apapun nasibmu (