Ketika Hatimu Sekeras Batu Ketika hatimu sekeras batu Aku datang membawa rintik air Setiap detik menetes Perlahan sampai kamu Sadar akan hadirku
Hanya motivasi diri, jangan merasa tersakiti bukan untuk hatimu
Puisi ini menyampaikan rasa kehilangan yang mendalam saat cinta yang dulu penuh kehangatan berubah menjadi asing dan jauh. Ia menggambarkan perjalanan
Puisi: Di Sela Jemari Hatimu Bertasbih Sapa ramah mentari di pagi penuh kasihselembut tanganmu membelai tanpa pamrihsiap menopang tiap langkahku
Puisi ini mengingatkan kita untuk tidak terjebak dalam kepalsuan yang hanya memoles penampilan luar
Hatimu Ibu, membelai penuh kasih,Lembut menyentuh relung kalbu yang perih,Seakan berkata, "Jangan pernah letih,"
Hati tempat segala bermula. Bersih tidaknya, rapi tidaknya, gelap terangnya ada pada pilihanmu.carilah terang!
Menulislah dari Hatimu, Maka Engkau Akan Bertemu Pembaca Setiamu.
Dalam sarkasme, puisi ini menyoroti ketidakjujuran dalam pengabdian dan persembahan kepada Tuhan yang sering kali tak tulus.
Puisi cinta : apabila kamu dan aku
Bagaimana kabar dirimu tanpa aku? Masihkah rindumu menyimpan bayangku?
Jika Aku Tiada Semoga semua tulisanku tetap bisa kau baca,
Kau, baik-baiklah di sana. Berjanjilah
Hadapi rintangan dengan tegar dan berani, Percayalah, kamu mampu melewati ini.
Betapa cantiknya hatimu itu tak akan pernah terlupakanTerima kasih kawan
Aku nyangkut di hatimu menjalani hari-hari dengan cinta yang tak pernah mati
Mampu bertahan tegar, meski dihujani luka dan derita.
Terus memberi tanpa henti, bagaikan air mengalir ke bebatuan, Mengharap balasan yang setimpal, bagaikan angan-angan yang fana.