Sebuah puisi yang berisikan sebuah ungkapan untuk pengorbanan seorang Ibu
Hay Kompasianer, Seluruh anggota dan pengelola Komunitas Penulis Berbalas (KPB) mengucapkan Selamat Tahun Baru 2021. Semoga kita senantiasa dilimpahka
Ibu, Maafkan Kehinaan AnakmuIbu:Aku menduga, Aku telah lalaiAbai memerdekakan masa tuamuMenenangkanmu dari keterpurukan masa laluMenjaga asa dan doa -
Saat ini genap dua tahun, ibu saya menghadap keharibaan Tuhan. Ingatan saya tentang beliau, masih sangat lekat dan takakan pernah pudar selamanya.Soso
ke pasar beli bunga melatitak lupa beli buah pepayaduhai ibuku yang baik hatikulihat wajahmu selalu bercahayajalan-jalan naik perahujangan lupa pakai&
Setiap pagiku terasa menjadi sejuk di hatiKala mendapati sapaan hangat penuh kasih nan tulusDalam tulisanku yang banyak karya fiksiNamun tetap dibaca&
Ibu, ini hari istimewamu. Walau sesungguhnya engkau selalu istimewa bagiku. Setiap hari selalu ingin bersama dan menemamimu. Di dekatmu se
Hari ini aku pulang ke tempat ibu memberiku air susu Membimbingku untuk meyakini bahwa Yang Ada Adalah Tiada Kecuali Sang Ada Mengenalkanku tentang sa
Secangkir kopi hangat nyaris dingin telah habis diminumnya, selinting rokok nyaris tinggal puntung masih diisapnya.Bola mata pria itu masih nanar dan&
Menjadi ibu adalah tugas mulia. Begitu mulianya hingga Allah perintahkan manusia untuk berbuat baik pada ibunya, bahkan sekadar berkata 'ah' saj
Sembilan bulan sepuluh hari. Hitungan hari dan bulan. Simbol akumulasi angka dan waktu kuantitatif. Menetap nyaman di rahim ibu.Waktu&
Ibu memang suka sembunyidi mangkok bundarkau tak melihatnya dan iamelihatmukecaplah! ia mengecupmulalu kuah mengguyurkau pulang ke dirinyateriring han
Tanggal dua puluh dua Desember. Berbondong - bondong ucapan selamat hari Ibu dituliskan dengan penuh cinta dan ungkapan terima kasih atas semua yang s
Marahnya ibuku adalah ungkapan rasasayangnyakawatirnyasedihnyaharapannyakepada anak-anaknyaMarahnya itulah kekuatan cinta ibukuSorot mata tajamnya men
Tak lagi ada bangunan tua bergaya Eropa peninggalan Belanda itu. Juga barisan pagar kokoh berbahan kayu ulin hitam yang menurut cerita orang-orang tua
Ibu, ada yang merintih sore ini: aku dan kenangan masa kecil. Tatapan teduh setiap aku dipukul sendu, pelukan hangat setisp aku digebuk luka. Ai, aku&
Rabu 15 April itu sangat cerah. Alam menunaikan tugasnya seperti biasa, angin menghembuskan dahan-dahan, matahari menghangatkan sore, dan burung-burun
Namanya Djumiatun. Ia ibu saya. Usianya tak lagi muda. Tetapi, tetap saja tangannya gesit memasak di dapur. Tak lama berselang, tersajilah oseng kacan
Melihat simbok (begitu saya memanggil ibu) tersenyum membuat hati adem. Begitu damai.Senyum yang tulus dan mengalirkan berjuta kasih sayang. Senyum
Ilustrasi Ibu Susi Pudjiastuti, Koleksi PribadiBila ditanya sosok lain ibu yang saya kagumi selain ibu kandung, saya tak ragu untuk menjawab, Ibu Susi