Gen Z dikenal sebagai generasi yang paling vokal dalam membahas kesehatan mental dibandingkan dengan generasi lainnya.
Mari kita berkomitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat secara mental, di mana setiap orang bisa merasa dihargai, didukung, dan produktif.
Masa kini mimpi yang indah kerap menjadi harapan sesaat hanyalah berlomba demi pujian menara padanya. Mental tergadai
Meski sering dianggap sama, "kesehatan mental" berbeda dengan "kekuatan mental".
Peringatan ini bertujuan agar masyarakat lebih peduli terhadap kesehatan jiwa mereka sendiri dan orang lain di sekitar mereka.
Kesehatan mental menjadi aspek yang sangat penting dalam upaya mencapai kesejahteraan secara keseluruhan.
Mari kita lebih tingkatkan kesadaran tentang kesehatan mental.
Boleh aneh atau jangan sampai aneh tinggal pilih. Jangan takut menjadi aneh jika bermanfaat baik bagi diri sendiri maupun bagi oranglain.
Tidak hanya kesehatan fisik yang penting dan perlu dijaga, kesehatan mental juga aspek yang yang perlu dijaga kesehatannya, khususnya pada masa remaja
Kesehatan mental pada saat ini sudah tidak asing lagi di telinga kita yang di mana selalu diperingati setiap tanggal 10 Oktober
Kesehatan mental yang di alami oleh masyarakat Indonesia atau di usia remaja.
Menetralisir Perasaan Sendiri untuk Kesehatan Mental (Spesial Hari Kesehatan Mental Sedunia)
Upaya Pemenuhan Kesehatan Mental, Ditjen Pas Adakan Webinar
Kutelan kapsul berwarna merah-putih. Dulunya setiap hari, kapsul serupa kuminum sehari dua kali yaitu saat pagi dan menjelang tidur
Kesehatan mental memiliki keterkaitan yang signifikan dengan faktor sosial ekonomi dan penyakit fisik
Kesehatan mental dan produktivitas berkaitan erat.
Ade Setiawan : “Mental Health is a Universal Human Right”. Yang artinya “Kesehatan Mental adalah Hak Asasi Manusia Universal”.
5 alasan perlu adanya Permendikbud yang mengatur tentang Kebutuhan Layanan Konsultasi Psikologi di Kampus.
Hari Senin kemarin (10 Oktober) menjadi Hari Kesehatan Mental Dunia.
Apakah gangguan jiwa bisa sembuh dengan sendirinya ketika penderitanya dekat atau didekatkan dengan ajaran agama dan Tuhannya?