Interpretasi Puisi Kau Ini Bagaimana atau Aku Harus Bagaimana
Benarkah orang-orang sedang menertawakan Mbah Benu? Atau mereka sebenarnya sedang menertawakan diri saya yang beragama tanpa tujuan?
Sebagai mahluk ciptaan Tuhan, manusia memiliki kelebihan berupa akal dan nafsu
Bagi Bung Karno, demokrasi politik harus juga diimbangi demokrasi ekonomi. Sementara itu kita bisa melihat bahwa uanglah yang berkuasa
Salah satu puisi yang bertajuk “Kepada Anakku” ditulis secara tegas dan berani serta memiliki bahasa yang mudah dipahami oleh orang awam.
Puisi merupakan sebuah karya sastra yang diciptakan penyair melalui imajinasi melalui kata-kata indah yang mempunyai makna.
Teman juga biasa memberikan pembelajaran atau nilai yang dapat mengispirasi kita juga
Gus Mus meninggalkan nasehat Ramadan pada puisi karyanya jelas secara paripurna kepada siapapun mereka yang beragama Islam yang menjalani ibadah terse
Menulis puisi itu memang mengasyikkan karena kita dapat mengungkapkan apa yang ada di dalam hati dalam bentuk sebuah tulisan yang bermakna
Dengan Gus Mus, Prabowo mengaku mendapat wejangan agar selalu mengedepankan kepentingan rakyat dan negara.
Ahmad Syafii Maarif atau lebih dikenal dengan sebutan Buya Syafii telah berpulang ke rahmatullah pada hari Jumat (27/5/2022)
Terkait Berdzikir (hati) & Berpikir (akal) ada dua kelompok yang cenderung ekstrem membedakannya.
Ramadlah adalah bulan antara dirimu dan Tuhanmu diartikan bahwa puasa di bulan Ramadhan adalah hal yang bersifat ubudiyah
Jose Rizal Manua, Yudhistira ANM Massardi, dan Gus Mus ... bagian dari ke-mbelingan Remy Sylado.
Generasi awal NU sudah mulai habis dengan wafatnya Kiai Bisri dan Rais Am untuk pertama kalinya mencari sosok di luar Jombang.
Kritik pedas mantan Rois Syuriah Nahdhlatul Ulama (NU) KH. Mustofa Bisri yang mempertanyakan status MUI
Agar mendapat sesuap nasi, menjual martabat diri, berkongsi dan bermain licik demi reputasi.
Memang Ganjar pernah membacakan puisi ini. Tapi itu bukan karya Ganjar. Melainkan karya kyai besar KH Mustofa Bisri atau akrab dipanggil Gus Mus.
Puisi untuk KH.A Mustofa Bisri
Selain rutinitasnya mengaji dan ceramah, Gus Mus menulis banyak karya sastra dalam bentuk puisi maupun prosa, bahkan lukisan.