Kekuasaan dan kedudukan sosial merupakan dua faktor penentu penting tentang bagaimana orang berinteraksi, berkomunikasi, dan bereaksi satu sama lain,
Salah satu fenomena yang mencolok adalah bagaimana platform digital mampu menciptakan sosok yang viral dalam waktu singkat, seperti yang dialami oleh
"Gus Miftah Sindir 'Es Teh Gula' di Ceramahnya, Netizen Heboh"
Agus Siram, Gus Miftah, Gus Buntung ungkap kelemahan Laki-Laki!!
Nabi Isa as menyebut ulama sebagai "garam bumi". Lalu bagaimana dengan tertawa terbahak-bahak?
Kasus Gus Miftah menjadi momentum refleksi bagi masyarakat Indonesia mengenai nilai-nilai sosial dan etika beragama.
Ajaran agama itu yang bersifat universal. Bisa diterima di semua kelompok. Bukan hanya dianggap baik dan biasa di sebuah komunitas
Kasus ini menjadi pengingat bagi figur publik untuk lebih berhati-hati dalam bertindak dan berbicara, terutama ketika memegang jabatan.
video menunjukkan Gus Miftah dan penjual es teh, Sunhaji, telah menciptakan gelombang reaksi di masyarakat Indonesia.
"Ketika Candaan Menjadi Bumerang: Pelajaran dari Kasus Gus Miftah" Sebuah ucapan sederhana bisa menjadi badai di era media sosial. Kasus Gus Miftah ya
guyonan gus Miftah yang mengandung unsur pelecehan dianggap hanya guyonan semata
Video viral Gus Miftah akibat munculnya sebuah video lawas yang memperlihatkan candaan tidak senonoh pendakwah Gus Miftah terhadap Bu Yati.
Gus miftah, pedagang es teh
Pengunduran diri Gus Miftah sebagai utusan khusus presiden mencerminkan sikap integritas dan tanggung jawab yang patut dicontoh oleh pejabat di Indone
Miftah Maulana atau yang lebih dikenal menjadi Gus Miftah resmi mundur menurut jabatan Utusan Khusus Presiden.
Kasus Gus Miftah: Bagaimana Etika Publik Tokoh Agama Mempengaruhi Citra dan Kepercayaan Masyarakat? Simak pembahasannya melalui artikel ini.
“Saya mohon kepada Bapak Prabowo untuk menolak pengunduran diri Gus Miftah,” ujar Sunhaji sambil menangis.
GusMiftahViral2024 #TradisiPesantren #IslamNusantara
Ucapan kecil, dampak besar. Kasus Gus Miftah & Sunhaji jadi bukti pentingnya menjaga harga diri orang lain.
Ramai jubir kepresidenan yang sebut rakyat jelata saat tanggapi peristiwa Miftah dan penjual es teh, ini kata dosen Umsida.