Tutupnya toko Gunung Agung sebenarnya hanya suatu bentuk kegagalan transformasi bisnis, bukan kegagalan literasi.
Dulu merupakan toko buku besar. Cabangnya ada di berbagai kota. Namun kemudian kalah bersaing oleh toko buku daring dengan kehadiran internet.
Inovasi dan strategi baru untuk toko buku menjadi wajib hukumnya. Walau harus diakui, itu tak semudah membalik telapak tangan
Ada toko buku tutup itu cuma fenomena gunung es. Akan ada banyak lagi toko yang tutup karena perkembangan toko online yg terlalu pesat.
Bisnis toko buku adalah usaha yang sudah memasuki usia senja. Sebentar lagi akan redup dan padam sendiri.
Salah satu toko buku yang bisa dibilang melegenda adalah Toko Buku Gunung Agung. Sayangnya, Toko Buku Gunung Agung akan menutup seluruh gerainya.
Pendakian Gunung Agung dapat dicoba dalam waktu satu ataupun 2 hari bergantung pada tingkatan kebugaran serta pengalaman pendaki
Apa itu Brahma Widya dan Ketuhanan dalam Agama Hindu? Ayo simak penjelasannya!
Pameran buku di Indonesia sudah berlangsung sejak dulu. Catatan sejarah terjadi awal tahun 1953 ketika Gunung Agung menggelarnya di Jakarta.
Pendakian lintas jalur puncak tertinggi Bali, Gunung Agung, dan tips perjalanan menggunakan transportasi umur dari Yogyakarta.
Upaya mencerdaskan bangsa lewat kehadiran Toko Buku berawal pada 1953. Toko cabang dan gerai di pusat perbelanjaan terus berkembang.
Ilustrasi Hidup lewat Sosok Gunung Agung, serta retorika pendakian menuju ke Puncak-Nya
Sidemen, desa kecil indah di timur Bali yang tak terbaca oleh banyak orang. Permata cantik berpijar dalam hening
Kemajuan teknologi membuat buku semakin tergerus. Salah satunya adalah berkembangnya buku on-line dan e-book. Teknologi ini membuat pemb