Sebenarnya sesekali gumun tidak masalah, asal tidak membuat sikap menjadi sangat norak. Ramahnya dibuat-buat dan seaekan WNA lebih baik.
Saya tergelitik membaca artikel Sang Maestro Kompasianer dari kota dingin Salatiga Susy Haryawan Gadis NF dan Bupati Luwu Utara di Antara Tabiat Gumun