Sebuah diary pendek dari anak bernama Bintang yang begitu rindu akan cinta pertamanya dan tidak akan pernah diganti oleh semesta.
Buku Kuningku adalah tempat terbaikku untuk menumpahkan semua perasaanku, kadang aku merasa aku adalah orang yang paling bahagia di dunia
Jangan penah meragukan dengan kata orang, jika itu bermakna maka dengarkan. Jangan sia-siakan suatu moment yang berharga atau kamu akan menyesal.
Ketika sebuah malam yang dipenuhi hujan, membuatmu teringat akan seseorang yang menderita akan adanya hujan tersebut.
Rendahnya literasi teknologi mendorong peningkatan kasus penyalahgunaan media digital dalam mempengaruhi besarnya pertumbuhan komunikasi anak.
Terdengar suara Langkah laki laki yang mengikuti bia menuju arah pulang, bia yang aslinya penakut berusaha menoleh ke arah belakang.
Ini tentang Ashritha yang kalah bertaruh ketika melantangkan perasaannya untuk Abimana dan bagaimana ia mengatasi kekalahannya.
Hadir didunia menjadi gadis penuh luka membuat Aluna cukup lelah ia terlalu kalut di telan dahulu bersama lautan bising dari kepalanya, terlempar jauh
Langit cukup murung di hari ini, menarik sang kelabu menandakan dirinya sedang tidak bersahabat untuk bertegur sapa dengan seluruh insan di bumi.
Aku dan dirinya saling mencintai. Hanya saja, sebalok kaca dan empat tembok menghalangi kami.
Hanya semangkuk mi ayam yang diangkut gerobak kecilHanya semangkuk mi ayam dengan rasa sederhana
Menjadi diri sendiri adalah kunci utama dari keberhasilan kita dimasa depan yang pasti jika ingin itu semua terwujud harus ada upaya yang diusahakan
Hanya ini cerita singkat tentang kisah cintaku yang mungkin tidak seindah milik orang orang diluar sana, namun tidak semua orang bisa memilikinya..
Di balik panggung yang kacau balau, tersembunyi sebuah kisah yang tak terduga. Samudra, si pemuda berhati gelisah, menemukan dirinya terperangkap.
Terimakasih kepada seluruh rekanku yang telah tiada. Sekarang, aku akan mengikuti kalian. Aku sangat senang telah hidup di dunia selama ini.
Para sahabat yang sudah lama tak jumpa saat ini sedang kumpul-kumpul ngabuburit dan bukber. Dodi, si pecinta gorengan, absen karena sariawan.
Di tengah gemerlap kota, ada sebuah klub band tempat cerita tak terlupakan tercipta. Kami, sekumpulan jiwa yang bersemangat, bersatu dalam harmoni.
Puisi ini menggambarkan perjuangan emosional seseorang yang mencoba menghadapi luka dan keraguan yang tertanam dalam hatinya.
Di tengah keramaian kota yang tak pernah tidur, Ramadan membawa semilir kedamaian yang berbeda. Budi, seorang anak yatim piatu
Di bawah sinar mentari yang memancar hangat Dua jiwa bertemu dalam taktir waktu