Dalam beberapa bulan terakhir, Indonesia menghadapi fenomena "greenflation" atau inflasi hijau, yang dipicu oleh transisi menuju energi terbarukan.
Greenflation dianggap sebagai kondisi buruk yang harus dihadapi jika beralih ke energi bersih, apakah benar begitu? yuk kita bahas bersama
Pergeseran teknologi konvensional menuju teknologi hijau ini menciptakan paradoks penting dalam gagasan pertempuran melawan perubahan iklim, bahwa sem
Gibran goreskan "greenflation" di debat cawapres 4. Langkah penting menuju pemahaman transisi ke ekonomi hijau atau hanya pertanyaan sepele?"
Ada 3 hal yang paling aneh kita lihat dalam debat capres-cawapres!
Greenflation berpotensi menciptakan ketidakamanan energi. Kesiapan Indonesia perlu diwujudkan ke dalam kebijakan dan program kegiatan riil.
Dalam debat Cawapres 2024-2029 pada tanggal 21 Januari 2024, muncul istilah Greenflation yang mengacu pada inflasi hijau.
Greenflation tidak akan terjadi di Indonesia dalam waktu dekat tapi patut diwaspadai. Ini konsekuensi dari peralihan menuju energi hijau. Benarkah?
Green artinya hijau. Apa yang timbul dibenak kita apabila mendengar kata hijau? Apa itu hijau, apakah sama konsepnya dengan berkelanjutan?
Istilah "greenflation" mencerminkan gagasan bahwa transisi menuju perekonomian yang lebih berkelanjutan dapat menimbulkan tekanan inflasi.
Gelar profesor direndahkan dalam debat capres/cawapres.
Gibran Rakabuming sempat menanyakan topik seputar greenflation kepada Mahfud MD. Tapi apa sebenarnya greenflation itu?
Panasnya Debat! Gibran vs. Mahfud terkait 'Greenflation' di Pilpres 2024. Tantangan Ekonomi dan Pilihan Kontroversial.