Jargon Bogor Raya Deklarasikan Dukungan untuk Ono Surono Sebagai Panglima Gondrong
Rambut gondrong adalah sebuah kemewahan
Perjalanan tak selalu lurus, kadang belok dan kadang berhenti. Namun dalam tiap langkahnya selalu ada hikmah tersendiri.
Rambut gondrong sering menjadi topik yang diperdebatkan, baik di kalangan masyarakat umum maupun di lingkungan tertentu
Mahasiswa yang mengekspresikan dirinya dengan memanjangkan rambut.
Tulisan di buku harian itu membuat aku sedikit penasaran untuk membuka di balik buku ada sebuah foto hitam putih
Dilarang gondrong antara aturan dan paksaan bagi pelajar.
Apakah razia cukur rambut masih perlu di era kurikulum dan merdeka belajar ini? Apakah bisa membuat jera anak didik yang dikategorikan nakal?
Kasus guru menggunduli siswa, mungkin bisa dianggap wajar kalau disosialisasikan dulu dan untuk siswa laki-laki. Sebab perempuan boleh panjang rambut.
Panjang rambut bukan ukuran profil pelajar Pancasila.
Butuh meditasi tingkat tinggi, agar penulis bisa memahami maksud dari mas gondrong
Puisi kisah nyata Seniman Beny Sonet di Banyumas yang hidupnya selalu menghibur orang bahagia, walau kehidupannya getir penuh tekanan mencari rejeki
Ingin merubah pandangan masyarakat tentang orang berambut gondrong
Poltak mebcukur pendek rambutnya gegara disangka ibu-ibu oleh Bang Ojek Online.
Pelarangan rambut panjang hanya akan membuat sekolah menjadi tempat menakutkan, akankah sekolah tetap menegakkan kerapian dengan memberi kesengsaraan?
Di Jakarta taun 68-an, Gubenur Ali Sadikin perintah langsung, berantas pemuda gondrong.
Jika sudah selesai lepas semua kuncir dan tata kembali rambut seperti semula. Tara... Maka tampak hasil rambut model layer yang kamu inginkan.
orang botak itu ada di semua kelompok. Jadi, tak bisa diklam orang botak pasti pintar, karena tak sedikit orang botak yang tak pintar.
Memiliki rambut gondrong, artinya bersiap menjadi "sasaran" mata dan objek cerita. Apalagi acara formal.
penggunaan tato sebagai simbolisme asal adat dan status seseorang di masyarakat adat telah digunakan oleh orang-orang pedalaman di Nusantara