Unsur Polonium ditemukan pada 1898 oleh fisikawan Polandia Marie Curie dan suaminya, kimiawan Prancis Pierre Curie ketika meneliti bijih Uranium.
Senyawa yang mengandung Tellurium pertama kali ditemukan pada 1782 di sebuah tambang emas di Kleinschlatten, Transylvania (sekarang Zlatna, Rumania).
Selenium murni memiliki dua bentuk utama: Selenium abu-abu, yang merupakan zat yang keras, dan Selenium merah, serbuk lunak.
Selama ratusan tahun, belerang disebut "sulfur" dan "sulphur." Pada 1990, IUPAC menetapkan kimiawan berbahasa Inggris harus menggunakan "Sulfur."
Oksigen unsur paling melimpah ke-3 di alam semesta, setelah Hidrogen dan Helium, dan paling melimpah ke-2 di bumi setelah besi.