Menilik akulturasi budaya di Penang, Malaysia
Kesimpulan tentang Masalah Sosial antara Aku, Keterbatasanku dan Penang
Aku sering terbang keliling dunia, sejak kecil. Aku sering memakai pesawat asing untuk terbang
Selama aku berada di Penang, aku banyak melihat warung2 kaki lima atau foodcourt2 yang cukup tertata di sudut2 perkotaan, dan selalu penuh
Mozaic Kaca Warna Warni Membentuk Pelangi Khas Kuil Thailand dengan Pagoda Buddhanya
George Town ibukota Pulau Pinang di Penang memang menyimpan "harta karun" dunia, denagn ditetapkan dari UNESCO
Kunjungan ke Pulau Tikus dan sejarahnya sejak awal abad ke-19 ketika telah ada pemukiman Burma di sana.
Keluar dari “Mulut Singa” ke Atas Awan Putih, Langit Biru dan Hamparan Kota George Town
“Kegelapan” yang Berakhir dengan Terang Benderang dan George Town Tepat Berada di Bawahku
Reklamasi Gurney Drive, Menjadikan George Town Salah Satu yang Terbaik di Semenanjung Malaysia
Arsitektur Penang dalam Pengaruh Budaya, Agama, Suku Bangsa dan Kemodernan
George Town, Ibukota Penang dengan Arsitektur Modern untuk “Merengkuh” Kota Tua-nya
Dunia “Food-Street” Penang di Hari Pertamaku
Heritage Penang Sarat Sejarah tetapi Belum Ramah Disabilitas
Jika di kalangan Kompasianer ada slogan, "Tiada Hari Tanpa Kompasiana", maka di Penang, ada motto yang mirip, yakni "Tiada Pagi Tanpa Kopitiam!
Sebuah peta berjudul "Historic City of George Town World Heritage Site" terbentang di hadapanku.
Wajah "Malaysia, Truly Asia" bisa dibilang tercermin dalam keberagaman penduduk pulau Penang
Hai.. Jumpa lagi.. Maaf nih baru sempat melanjutkan kisah tentang Wisata Penang. Ini lapak kayaknya udah mulai banyak kecoanya dan penuh butiran debu.