Getaran gempa mag 6.4 di Bantul Sampai laut Selatan Jawa TengahPerlu waspada dan berhati hati
Perjalanan ke Klaten cukup lancar. Mereka melaju dengan kecepatan sedang sambil menikmati perjalanan. Tetapi kenikmatan itu agak terganggu dengan pem
"Makasih, Mas. Kita kumpul di rumahku. Satu jam lagi kita berangkat." "Oke." Darma meletakkan ponselnya di meja. Satu jam lagi. Perjalanan ke ru
Ternyata pesan itu dari Landung, temannya di Komunitas. "Pagi, Mas. Apa kabar Mas Darma dan keluarga, apakah baik-baik? Rumah Mas tidak apa-apa kan
Esok harinya, peristiwa gempa itu menghiasi halaman depan koran-koran lokal dan nasional. Bencana itu betul-betul menyita perhatian dan mengundang kep
Esok harinya, peristiwa gempa itu menghiasi halaman depan koran-koran lokal dan nasional. Bencana itu betul-betul menyita perhatian dan mengundang kep
Pak Jito menggeram. "Jadi niat mereka menyebar isu itu untuk mencuri?!" "Sepertinya begitu, Pak." "Benar-benar laknat mereka!" "Saya bisa membayang
"Iya, Pak, kasihan Mbah Dono," timpal Darma sambil mengangguk-angguk. "Ini gara-gara isu tsunami itu. Benar-benar penyebar isu itu tidak punya perasaa
Gempa yang terjadi pada pukul 05.54.01 WIB, selama kurang lebih 52 menit itu telah meluluhlantakkan bagian selatan propinsi DIY, terutama daerah Bantu
Darma berhenti, lalu turun dari sepedanya. Dipasangnya standar ganda sebelum ia berjalan perlahan mendekati reruntuhan itu. Tempat itu lengang. Le
Radio Sonora. Ya, itu satu-satunya radio yang tetap mengudara hari itu, di samping RRI Jogja. Saat itu Radio Sonora sedang menyiarkan wawancara dengan
"Sudah, sudah...." kata Darma sambil tertawa. Setelah beberapa lama berjuang akhirnya Darma pun terbebas dari "cengkeraman" anak-anak itu. "Kok Om