[caption id="attachment_133337" align="aligncenter" width="284" caption="from my blogspot"][/caption] aku mengenalmu dari arah senja dan kitapun s
Hay nik… Aku senang sekali bercanda denganmu Walau sesak di dalam dadaku Tak mengapa, karena itu adalah kesepakatan kita Nik….. Kamu sang
empat puluh enam tahun yang lalu mereka berdarah nyawa mereka muntah tangisan-tangisan terdengar pilu tujuh orang pemimpin mati dan menyusul du
Malam ini aku persiapkan satu gelas kosong seperti biasa seperti malam-malam yang telah berlalu Dengan mata yang masih berkaca-kaca menatap langit
Aku adalah udara kotor yang memasuki celah-celah sempit ruang pengap lalu bergerak bebas dan mengkotaminasi nafas-nafas letih yang merintih Terka
Coklat melonjong berdarah darah di tengah tengah basah dalam ruang bidang menyukai telanjang saat bergadang berkilau bak pedang Bibir mer
kaca mata hitam kemeja dimasukan sekuntum bunga pasang muka ceria senyum-senyum ramah-tamah suara ditelan atur tatapan aghh... sesuatu
Aku hanyalah rangkaian kata yang tergores. Saat imaginasiku asik menari-nari membentuk fiksi. Isi kepalaku teramat berat, semua ingin kutumpahkan,
Tuhan... Dengarlah nyanyian hamba dari tepian jalan, diantara serigala berbulu domba, diantara para badut-badut nestapa, diantara desah nafas yang