Karto menarik nafas dalam. Sebentar -- sebentar pria setengah baya itu memperbaiki posisi duduknya di kursi tunggu. Raut gelisah terpancar dari wajahn
Kamu adalah candubagi para pemujamusekilas nikmat yang kau tawarkanselamanya karam dalam lingkaranAku ingat suatu masaDi mana iman dan takwa masih ber