Temukan keindahan dan sejarah Air Terjun Madakaripura, saksi bisu perjalanan Gajah Mada, di tengah alam menakjubkan Jawa Timur!
Melewati Tujuh Zaman, Mada Mengarungi Kehidupan Demi Menemukan Kekasih Hati.
Perang Bubat membuat Dyah Pitaloka sangat berduka hingga ia akhirnya memilih bunuh diri daripada melanjutkan pernikahannya dengan Hayam Wuruk
Di masa pemerintahan Jayanagara, Majapahit pernah terjadi hura-hara akibat pemberontakan Ra Kuti. Bagaimana kisahnya? Simak Video ini sampai tuntas.
Lapangan Bubat telah sepi. Beberapa nama tempat pun diganti. Namun masih tinggalkan kenangan luka menganga yang tak terperi.
Nama ibu kota Nusantara tampaknya rancu. Sejak lama sudah dikenal nama Nusantara sebagai sinonim Indonesia, sebagaimana terlihat pada buku-buku lama.
Seperti kata orang bijak, sejarah itu milik siapa yang mereka menuliskanya.
“Apabila kita hendak meneliti kebesaran Majapahit, maka dengan serta merta kita harus mempelajari bagaimana kerajaan itu pada awalnya terbentuk.
Mengapa Tidak Ada Nama Jalan Gajah Mada dan Hayam Wuruk di Jawa Barat?Di Indonesia, nama-nama seperti Gajah Mada dan Hayam Wuruk kerap digunakan seba
Matanya terus mencari di antara darah dan silsilah
Bakteri wolbachia di tubuh nyamuk tidak bisa berpindah ke serangga lain, dan tidak bisa berpindah ke manusia, ia tetap berada di sel nyamuk Aedes
Prabowo Subianto tidak hanya ditunggu oleh rakyat Indonesia, apabila terpilih menjadi presiden, tetapi juga rakyat di negara ASEAN.
Sebuah strategi yang matang dan efektif merupakan salah satu aspek penting dalam kepemimpinan yang sukses.
Kisah Dr Strange dan Gajah Mada Melawan Mafia Pajak dan Korupsi Alutsista di Kerajaan Majapahit
Setiap zaman, memang menyimpan misterinya sendiri-sendiri. Begitu pula dengan cerita orang-orang kuat.
Riwayat sang patih legenda, beserta intrik - intrik Majapahit
Kecintaan kepada tanah air yang berlebihan akan menimbulkan bencana. Sejatinya cinta bukanlah untuk saling meniadakan satu dengan yang lainnya.
Novel ini dibuka dengan peristiwa kematian Prabu Jayanegara dan kisah perubutan kekuasaan dan kekacauan di Wilwatikta pasca mangkatnya Sang Prabu.
Semula diperkirakan arca Bhima dari abad ke-14 memegang permainan lato-lato. Ternyata bukan, melainkan senjata 'bandringan'.
Perempuan sudah berperan sejak ratusan tahun lalu sebagai kepala desa dan dewan pertimbangan kerajaan. Begitu informasi dari sumber arkeologi.