Warga Desa Plumutan protes film "Sumala" karena dampak negatifnya terhadap citra desa, meski film ini fiksi dan diambil di lokasi mereka.
Konon katanya, kisah Sumala terjadi di desa kabupaten Semarang pada tahun 1940-an. Tentang anak kembar merupakan hasil dari perjanjian dengan iblis.