Mengusir kemalasan untuk kemudian kembali menulis di Kompasiana setelah hibernasi cukup panjang nggak gampang buat saya pribadi. Apalagi jika kebetula
Sebuah ojek online mengantarku dari bandara ke sebuah rumah kost berlantai dua, kost-an ini nampak mencolok dengan cat warna ungu bagian depan
"Kapan kau akan mengenalkan aku pada orang tuamu?" Dio terdiam, seperti enggan menjawab. "Menunggu lagi.. Aku benci itu. Aku butuh kepastian." Keluh S
“Jadi besok mama datang jam berapa, Kak?” Aku menggeleng cepat- cepat, “Nggak usah, Ma!” “Loh kok nggak usah?&rdq
“Kasih selamat ke gue dong, Guys!” Davi dan Lian saling berpandangan sesaat sebelum akhirnya menggeleng. Selamat untuk? “Ck, k
“Kamu jadi pulang hari ini Nduk?” Sebuah pesan singkat masuk ke HP Naisha, tertulis atas nama Ibu pengirimnya. Pandangan ia alihkan
Sudah terlalu lama sendiriSudah terlalu lama aku asyik sendiriLama tak ada yang menemani rasanya Postur tubuhku tak tinggi, hanya sekitar 150 cm, kuli
“Emang kamu udah putusin pacar kamu itu? Siapa namanya?” “Dita..” Ucapmu merendahkan suara. “Iya, tenang aja, aku bakal
Sempurna. *** “Kamu cantik banget hari ini!” Eveline tersenyum, “Hanya hari ini?” Lelaki dihadapannya tertawa, “Tentu sa
Seorang lelaki dengan kemeja warna merah hati mendekati bar tempatnya meracik teh. “Rame sepertinya, pasti kamu sibuk.” Karin menoleh dan
Amir, 44 tahun, Sopir Pribadi “Dia itu, eh..maksud saya Neng Jie. Neng Jie baik orangnya, kalau saya diminta ngantar ke mana dan harus menunggu
Selepas hujan reda Aku mencoba mencari warna Yang tersembunyi di balik mega Namaku Rani, ini ceritaku.Usiaku enam tahun pada saat itu. Duduk di bangku
Dia di sana. Di tepi ranjang. Terduduk sembari menatap testpack yang berada di tangannya. Tak lama ia terisak. Ditutup mulutnya dengan kedua tan