Lelaki yang terbaring di tempat tidur pada sebuah ruangan di rumah sakit itu teman masa SMA-ku. Kami bersekolah di sebuah SMA swasta yang cukup terkem
Titin, teman kuliah yang selalu bersamaku, tampak kesal. Tak seperti biasanya. Namun aku tak berani bertanya banyak, apa yang menjadi penyebabnya. Dia
Tuk...tuk...sret...sret..."Hahaha...Kalian pasti akan mudah kutangkap, kelinci-kelinci lucu." Musang tertawa licik sambil menggesekkan dua batu warna
Angin laut membelai wajahku. Jilbab dan pakaianku menari tertiup oleh angin di pagi, selepas Subuh. Aku sendiri sering mencuri waktu ke pantai ini, sa
Malam ini aku bahagia. Tanpa listrik. Tentu tanpa internet. Dari gelap yang tercipta karena trafo meledak ini, aku menemukan kebahagiaan. Di saat
Di tengah tidur nyenyakku, samar-samar kudengar percakapan antara Pak Eko dan Bu Eko. Mereka tampaknya sedang adu argumen, entah apa itu. Aku pun mend
Dunia sangat indah. Banyak keragaman yang bisa dilihat. Begitu juga yang bisa dilihat di Hutan Cemerlang. Warganya sangat beragam. Ada yang bisa terba
Hari ini aku tidak berangkat ke sekolah karena ada penyerahan rapor. Aku dan teman-teman cukup menunggu hasil belajar di rumah. Orang tua kami yang me
Ilustrasi harimau dan kelinci, diolah dengan Microsoft Designer.Pak Harimau melangkah pelan ke luar hutan yang selama ini menjadi tempat tinggalnya. J
Kulihat sosok ganteng yang selalu tidur di sampingku. Hampir setiap malam, dia tidur mendekati tengah malam.
KKN menjadi awal perkenalan dengan sosok lelaki yang kuharap bisa menyempurnakanku sebagai seorang perempuan
Ilustrasi: istock, credit: pcess609"Aku disuruh belajar nulis rapi sama Bu Ayu, Bu," keluh anakku, Dian. Dia kelas III. Tidak terlalu pintar, dan tida
Di masa tua Bapak, bisa dibilang kalau beliau berhasil mendidik dan membesarkan kami. Tentu juga ada andil besar dari ibu di dalamnya.
"Setiap hari kok ya pegang HP. Kapan belajarmu, Dinda?" tanya Bunda, jelang Maghrib.
Nadya mengingatkan aku pada peristiwa beberapa hari lalu, saat orang tua Dio ke sekolah dan marah-marah karena Dio dihukum.
"Aku nggak mau sekolah, Bu! Huhuuuu," ucap Pipit kepada ibunya. Dia menangis sesenggukan.
Muti dan Mutmut mendekati Ibu dan Bapak. Mereka berniat untuk menyampaikan niat mereka untuk ke rumah Imut dan keluarganya.
Pintu tinggi dan usang yang dibuka Kiko, si anak kelinci yang lucu, tiba-tiba tertutup. Tentu saja dia sangat terkejut
Kutut yang biasa terbang ke sana kemari sambil bersiul dengan suara merdunya, kini terlihat lemas
Perempuan yang kukagumi diam-diam itu berlari kecil di tengah rintik hujan.