Kecamatan Pondok Aren ikut berperan mengadakan Festival Pondok Aren dan Tasyakuran
Motion Ime Festival melakukan kolaborasi dengan Yayasan Cakra Abhipraya Responsif, untuk membuat sebuah Charity Festival
[caption id="attachment_138702" align="aligncenter" width="300" caption="bayangkan yang di dalam peti itu kita (gmbr:google)"][/caption] . Bilaman
Diary, “Sumpah Pemuda” Ratih Anggraeni & Panglima kata (Nomer. 136) Berbaringlah dipangkuanku, akan kuceritakan padamu Ten
Salah satu pasangan kolaborasi FFK 2011 yang istimewa adalah Winda Krisnadefa dan Krisna Lazuardi (Edu Krisnadefa). Istimewa, karena mereka adalah
[caption id="attachment_99057" align="alignleft" width="300" caption="tidur nyenyak"][/caption] Tersedikit? Mana ada istilah seperti itu? Menurut A
Bagi beberapa Kompasianer, menulis cerpen itu sangat sulit. Kesulitan itu lebih disebabkan karena ketiadaan ide cerita. Mereka menunggu dan mengharapk
10CF tersebut adalah: 1. Aku di Antara Karma dan Sesal. (Ramdhani Nur, Herlya Annisa, Santy Novaria) 2. Dalam Perjalanan Pulang. (Andi Gunawan, Sur
[caption id="attachment_98249" align="alignleft" width="300" caption="subyektif"][/caption] Suksesnya penyelenggaraan Festival Fiksi Kolaborasi yan
Ratusan cerpen sudah dihasilkan dalam FFK 2011 kemarin, berbagai tema diangkat dengan menariknya, ada yang menyukainya ada yang tidak menyukainya itu
[caption id="attachment_97739" align="aligncenter" width="400" caption="kalo yg ini duetnya Anang & Ashanty (http://music.okezone.com)"][/caption]
Salut! Itulah yang pertama kali ingin saya ucapkan kepada segenap admin FFK dan para pihak yang begitu luar biasa sukses membuat sebuah event fenomena
Ajang Festival Fiksi Kolaborasi (FFK) 2011 ada yang mengusulkan diadakan setiap bulan sekali saking senang hatinya melihat kebersamaan yang indah itu
Hingar bingar, hiruk pikuk, dan riuh rendahnya Festival Fiksi Kompasiana telah usai. Lebih dari 100 karya, yang dihasilkan dari kerjasama dua atau leb
Sebenarnya banyak tulisan-tulisan di Kompasiana ini di COPAS ke blog pribadi seseorang dengan tanpa menyebutkan sumbernya, apalagi penulisnya, rasany
"Mbah...!" Aku mendengar suara seseorang memanggil dari luar. Ranting-ranting kayu bakar yang sedang kususun kutinggalkan. Aku beranjak ke luar, meli
(kau, mungkin aku) Kaos kaki yang kemarin putih itu sekarang memucat, letih. Di ruang tamu, sepatu biru saling dekap dalam peluk haru, seolah-olah la
Akulah Nadia, mahasiswa semester tiga universitas negeri di Jakarta. Hidup di kota, dengan latar belakang lahir di daerah. “Ah..........kok gosong