Kebohongan di kalangan para pembohong adalah kebenaran yang harus diyakini dan dipertahankan sekuat jiwa raga, karena kalau tidak, mereka tahu bakal c
2 E mak benar-benar perempuan yang luarbiasa. Sama luarbiasanya dengan Bapak. Hanya bedanya, Emak tampaknya lebih suka
Berbeda dengan pemberi peringatan yang berujud manusia (Rasul, Nabi, Waliyullah dan orang-orang bijak) yang dapat diajak berdialog. Pemberi peringat
"Buah Mangga yang jatuh, tidak pernah jauh dari pohonnya". Meski tidak 100 persen akurat, "Analogy" diatas, sudah sejak lama digunakan sebagai "Alat
[caption id="attachment_266358" align="alignright" width="104" caption="PARNI HADI, buah karya Dewan Pengawas LPP-RRI (2005-2010)."][/caption] "Buah
Dari lereng Gunung Slamet yang dibalut dingin, semalam aku mencoba mengarahkan pandanganku ke bawah. Ada kerlap-kerlip lampu warna-warni di kota Purwo
Menjadi rakyat kecil, ternyata enak juga, daripada menjadi pemimpin. Terserah mau disebut apa, rakyat kecil tetaplah rakyat kecil. Disebut orang keban
Tidak enak hati juga membiarkan Adam berlama-lama penasaran seperti itu. Lagi pula aku khawatir, dia tidak akan mau lagi bertemu dengan aku. Maka sege
Aku pikir, Adam hanya sekedar bergurau. Tetapi ketika kutatap wajahnya, dia tidak kelihatan bergurau. Dia serius. Ini menyebabkan aku jadi penasaran s
Firman Allah : “ Dan barangsiapa menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia seorang yang berbuat baik, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada
Ketika aku berhadapan dengan dia, mula-mula aku tidak berani menatap wajahnya. Tetapi dia memintaku untuk menatap dia. Wajahnya teduh. Sinar matanya j
Dia hanya seorang manusia biasa yang sama sekali tidak dikenal. Bahkan namanya pun tidak pernah akrab dengan telingamu, terutama jika kamu salah satu
Tidak sekali dua kali, teman-temanku mengingatkan aku untuk tidak terlalu dibebani obsesi mengetahui kesejatian syahadat yang mereka sebut sebagai ”ti
laki-laki dengan jutaan keinginan berdiri di tepi lapangan apa saja yang dilihatnya masuk ke dalam hatinya membuahkan keinginan bahkan ketika matany
Hidup yang keras dan sibuk menyebabkan aku nyaris melupakan pencarianku pada kesejatian syahadat. Aku harus selalu berpacu dengan waktu, bergelut deng
Ibu tidak pernah mengajariku memintal kapas menjadi benang karena aku lelaki yang lebih pantas mencangkul sawah menanam padi dan mengetamnya jika
Adam memandangku. Dan lagi-lagi, aku merasa, akulah yang sedang memandang diriku sendiri. ” Apa yang kamu rasakan, Nak,” bisik Guru Sejatiku. ” Tiap
(nasehat nenekku) Sebelum matahari terbenam tutuplah pintu dan jendela rumahmu kemudian bukalah pintu dan jendela rumah kecilmu supaya lahir anak-