Fenomena "pura-pura sibuk" atau "fake productivity", tampak sangat sibuk namun sebenarnya tidak melakukan pekerjaan yg bermanfaat atau penting
Tantangan dalam PPDB ini seringkali menyita waktu dan energi para guru.
Produktivitas sejatinya tidak tentang seberapa sibuk kita, tetapi tentang seberapa banyak nilai dan hasil nyata yang kita ciptakan
jika kita mencoba menghitung dan mengamati rutinitas harian kita, apakah benar kita benar-benar bekerja 8 jam sehari ?
Gejala Fake Productivity dan solusi untuk mengatasinya
Jauhi Jerat Fake Produktive: Strategi Ampuh untuk Mencapai Hasil Kerja yang Berkualitas!
Dengan menambahkan risiko jika telat menyelesaikan tugas, ternyata ada dampaknya
Buku ini ungkap rahasia orang sukses: bangun pagi, ceklis harian, membaca buku dan atasi prokrastinasi!
Kadang pegawai melakukan kebohongan saat bekerja, misalnya: pura-pura sibuk. Apa penyebab kebohongan di tempat kerja? Bagaimana cara mengatasinya?
Produktivitas bukan sekadar tentang seberapa banyak kita melakukan aktivitas, tetapi juga tentang efektivitas dan kualitas dari apa yang kita hasilkan
Artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang produktivitas palsu dan bagaimana mengatasinya.
Multitasking membuat kita cenderung terjebak dalam produktivitas semu yang pada akhirnya menjadi burnout.
Menjadi sibuk memiliki harga yang harus dibayar, mari berefleksi apakah harga tersebut benar-benar sebanding dengan apa yang kita dapat?
Kesibukan bukan berarti produktivitas. Fokuslah pada hasil dan ciptakan dampak positif. Jangan biarkan diri kita terjebak dalam produktivitas semu.
Mengatasi Fake Productivity Bagi Mahasiswa
Dengan menerapkan prinsip-prinsip 4DX dan didukung oleh kepemimpinan yang efektif, organisasi dan tim dapat menghindari jebakan fake productivity.
Zaman dan tantangan zaman sudah beralih ke padat-kreasi (kaya kreasi), dan bukan lagi berorientasi pada padat karya dan padat modal
Bagaimana mencegah fake productivity pada level karyawan pertengahan? Simak ulasan berikut yg mudah dipahami dan diterapkan.
Ketika kita merasakan ketakutan, pikiran kita cenderung terobsesi dengan gambaran-gambaran negatif tentang apa yang kita takuti
“Fake Productivity” tidak hanya memengaruhi kinerja seseorang, tetapi dapat berdampak juga pada kesejahteraan psikologis, ekonomis dan spiritual
