Keajaiban dunia adalah istilah yang digunakan untuk merujuk kepada tujuh situs bersejarah dan arkeologis yang dianggap sebagai pencapaian luar biasa.
Hasil pembacaan pada Prasasti Ampeldento menyebut nama Mpu Glen. Sayang prasasti itu hanya terdiri atas tiga baris. Bagian lain masih hilang
Sejak lama banyak lembaga ilmiah Indonesia dibantu mancanegara. Semoga ada perhatian dari pemerintah dan swasta Indonesia.
sebagaimana rafflesdan mintom endekap duka hingga meruntuh waktu hidup benar-benar habis dimakan tumpukan kutuk
Prasasti kuno di Jawa berisi kutukan untuk pelanggar sima. Sementara prasasti di Sumatera berisi kutukan agar tidak melanggar perintah raja.
Membaca prasasti cukup sulit. Selain alih aksara dan alih bahasa, perlu penafsiran. Makin terasa sulit kalau ada batu yang aus, rusak, atau hilang
Astrologi India dipandang berhubungan dengan prasasti yang umumnya ditulis dengan aksara dan bahasa Jawa Kuno
Makanan apa saja yang dikonsumsi oleh masyarakat Jawa Kuno pada masa lampau, pada awalnya menimbulkan keingintahuan yang amat sangat. Maklum, sumber-s
Kalau biasanya prasasti dipahat di atas batu tunggal, prasasti ini terbilang unik. Prasasti Gosari, begitulah para arkeolog menyebutnya, justru dipaha
Di Indonesia banyak ditemukan prasasti batu dan prasasti logam. Umumnya prasasti berasal dari masa abad ke-5 hingga ke-15. Aksara dan bahasa yang digu
Dunia arkeologi kembali kehilangan lagi seorang pakar. Jumat, 18 September 2020, Dr. Djoko Dwiyanto meninggal dunia
Pada 1986 saya membeli sebuah buku berjudul Early Tenth Century Java from the Inscriptions seharga Rp 8.650. Ada rasa kagum kepada buku tersebut. Heba
Banyak hal baru terungkap lewat penelitian epigrafi. Gangga merinci unsur-unsur penanggalan dalam prasasti, yakni warsa, masa (bulan lunar), samkranti
Membaca sejarah itu susah-susah gampang. Beda sekali saat misalnya mengkaji diskursus fikih. Dalam konsep fikih, khazanah antar madzhab amat menjunjun
Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa) kembali menggelar diskusi bulanan di Perpustakaan Nasional. Kali ini pematerinya Titi Surti Nastiti, arkeol
Terbayangkah Anda kalau para pakar epigrafi membaca prasasti kuno yang aksara-aksaranya tertera pada batu dan berjalan melingkar? Mungkin rada pusing,
Apalah arti sebuah nama, bunga mawar diganti dengan nama apa pun tetap berbau harum, begitu kira-kira sastrawan besar Shakespeare pernah bilang. Meski
Sungguh miris menyaksikan beberapa koleksi prasasti batu di Museum Trowulan atau Museum Majapahit di Mojokerto. Batu-batunya pecah di sana-sini, entah
Mahasiswa arkeologi UI sampai dengan angkatan 80-an pastilah sudah familiar dengan nama ini, Boechari. Beliau adalah seorang pengajar epigrafi senior.