Sudah banyak sarjana muslim yang akhirnya menerapkan metode hermeneutika sebagai ijtihad baru di abad modern agar menjaga otentisitas al-Qur’an.
Bagaimana kiranya jika metode hermeneutika di dunia Islam dijalankan dengan pemikiran dari seorang filsuf di dunia barat seperti Emilio Betti?