Aku mencintaimu, seperti sungai mencintai laut:tak peduli dari mana ia datang,tak peduli warna tanah yang dilewatinya.
Masih sangat pagiMentari merangkak sedikit lebih tenang di sudut jendela kamarkuSilauannya menembus bola mataku yang masih kaku membawa sepucuk daun t
Ungkapan syukur atas kebaikan yang pernah aku alami dari embun-embun itu yakni tetap bekerja untuk kemuliaan martabat manusia.
Puisi tentang perasaan pada awal mula Desember, antara rindu dan dingin embun.
Aku padamu serupa air laut. Ada pasang ada surut, tapi tak pernah berubah rasa. Demikianlah...
Mentari Selimut EmbunAda jiwa yang hadir bak mentari,menyelimuti embun dengan hangat yang tak terlihat,mereka datang diam-diam,mengusir dingin yang be
Puisi tentang keindahan, geliat pagi dan hiruk pikuk kehidupan manusia. Maha besar Allah Sang Pencipta alam semesta atas karuni adan kasih sayang-Nya.
Oh, Embun…Jangan tinggalkan aku pada pembukaan pertama dari kelahiran puisiku...Jangan biarkan puisiku pupus tanpa kehadiranmu di sisiku...
Pada setiap tetesan embun yang jatuh, Tersimpan harapan yang tak pernah padam.
Saatnya bangkit dari mimpi buruk dan sambun pagi bersama tetesan embun yang menyejukkan, terobos kabut tuk menyambut sinar hangat mentari pagi.
Menurut KBBI renjana termasuk kelas kata nomina (kata benda) yang artinya rasa hati yang kuat (rindu, cinta kasih, berahi, dan sebagainya)
Perjuangan menebar kebaikan tak boleh berhenti di satu titik hanya karena benturan sedikit, teruslah melangkah, badai pasti berlalu bergantikan cahaya
Tumbuh dari dalam ke luar dengan kekuatan dan daya bawaan seperti yang tersembunyi dalam biji.
Embun akhirnya tersadar, hatinya masih terasa sakit tiap kali teringat peristiwa itu. Haruskah melupakan masa lalu untuk bisa memaafkan dengan tulus?
Embun pagi menyelimuti hamparan sawah di kaki Gunung Merapi. Udara sejuk menusuk kulit, membawa aroma tanah basah dan dedaunan
Embun adalah fenomena alam yang tampak sederhana jadi kita dapat lebih menghargai keajaiban alam yang sering kita terlewatkan dalam keseharian kita.
metafor tersingkap gelap tirai masa kelam menuju harapan agung nan anggun
Puisi Menua Bersama di KompasianaFiksiana Menyusun KataPuisi Menua Bersama
Menelusuri halaman berdebu, kenangan dan kata-kata rapuh di ujung senja. Apakah mereka akan kembali hidup atau terdiam selamanya dalam hening?
Jiwa yang sunyi begitu berarti. Karena malam telah berganti pagi. Terimakasih Tuhan & Semesta Alam atas anugerah hidup yang masih Engkau beri.