Demi Masa Depan Demokrasi Indonesia, Apakah Reformasi Elektoral Itu Langkah Tepat? atau justru hanya pengalihan isuk politik saja?
Dengan Amerika Serikat (AS) yang semakin mendekati pemilihan umum (pemilu) yang sangat penting dalam waktu kurang dari satu bulan,
Adanya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait perubahan ambang batas pencalonan kepala daerah pada pilkada serentak,
Saatnya tiba menyusun antrian,Orang mendatangi bilik teatrikal.Membeli dakocan kekinian,Boneka untuk elektoral.
Ilustrasi beda popularitas vs elektabilitas (dok foto: babelpos.disway.id)Popularitas dan elektabilatas selalu digunakan dalam menjalankan survey
Strategi "sandera politik" untuk mewujudkan ambisi Pemilu satu putaran, pemilih rasional akan menjadi penentu kemenangan.
Politik, seiring berjalannya waktu, telah menjadi panggung yang penuh intrik dan kepentingan elektoral.
Merangkai kata untuk sebuah optimalisasi dan perubahan memang bukan perkara mudah. Namun, setiap usaha selalu memiliki cara untuk mencari jalan keluar
Politik Uang sebagi korupsi elektoral kerap melahirkan korupsi politik yang dilakukan para kandidat terpilih ketika mereka menjabat
Menjelang pemilu 2024 ragam informasi seputar pemilu semakin menderas, tidak sedikit diantaranya berupa hoax
Deklarasi 4 Parpol mendukung Prabowo potensial membuat situasi kontestasi bakal keras dan kompetitif
Coattail Effect Pilpres dan Perolehan Elektoral
Pusing soal Proporsional Terbuka dan Tertutup. Mengapa tidak mempertimbangkan Pemilu Distrik untuk Parlemen di Indonesia?
Pemilu (elektoral) selalu identik dengan merebut suara rakyat. Jarang kita menempatkan posisi Pemilu sebagai wadah kompetisi ide atau gagasan.
Hanya sebuah pdediksi politik terhadap tingkat keterpilihan para kandidat Capres 2024
Wacana masa jabatan Presiden tiga periode bertentangan dengan upaya menata sistem elektoral untuk membuat proses pemilihan lebih demokratis.
Saatnya kita memetik langsung manfaat dari sebuah negara, sebagai lembaga pelayanan publik terbesar, dan mendorong kemakmuran, keamanan dan kenyamanan
Joe Biden bersama Kamala Harris/beritakbb.pikiran-rakyat.comPada Pilpres AS beberapa hari yang lalu, Joe Biden berhasil mengalahkan Trump. Hal ini ten
Kita mampu meyakini bahwa banyak pernyataan terkait keluh kesah akan problem demokrasi elektoral yang memicu biaya politik yang tinggi. Pada akhirnya&
Pemungutan suara serentak ini akan berlangsung di 270 wilayah di Indonesia: 9 provinsi, 37 kota, dan 224 kabupaten. Suhu politik mulai tampak memanas,