Menggerus kultur karakter simbolik masyarakat terhadap gelar guru besar dengan berpikir profesor
Mengapa pejabat gagal tidak berani mengakui kegagalannya dan mengambil sikap berjiwa besar dengan mundur dari jabatannya?
Pemilihan Gubernur Jakarta tampaknya akan diwarnai oleh dinamika politik yang erat dengan Pilpres 2024. Pilkada Jakarta Akan Beraroma Pilpres 2024.
Gelak Retorika Bombastis Menuju Pilkada 2024; Gelak Retorika Bombastis Menuju Pilkada 2024
Selidikilah rekam jejaknya agar tidak salah pilih lalu kita merasa ditipu. Hati-hati beri kepercayaan Anda
Efek Jurnalisme Kuning jelang Pilkada 2024. Munculnya Jurnalisme Kuning (Yellow Journalism) di Amerika Serikat pada abad pertengahan ke-19
Marshel Widianto resmi diusung Gerindra di pilwalkot Tangerang Selatan. | Foto: liputan6.comSelebriti yang terjun ke dunia politik bukan hal baru.
Pilkada Toraja Utara berpotensi hanya diikuti dua pasangan calon saja setelah minimnya kandidat yang akan menantang bupati petahana.
Dua fenomena yang mewarnai penyelengaraan pilkada serentak saat ini adalah, maraknya keberadaan alat peraga kampanye (APK) dan intensnya sosialisasi y
Fenomena Kotak Kosong dalam Pilkada 2024: Manipulasi Tanpa Melanggar Norma Demokratis
Setiap kali pilkada kita menyaksikan yang tampil sebagai kandidat selalu orang dari lingkaran yang berkuasa
Meskipun RK sebagai tokoh politik yang terkenal di Indonesia dan juga tingginya tingkat elektabilitas di Jakarta, namun peluang RK dinilai sulit
MILITARI (Militan Mirati Dewaningsih) : INA MD sosok yang di inginkan rakyat MALTENG.Oleh Fauji Kelian (Koordinator Militari)
Bakal calon gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Selatan untuk pemilihan kepala daerah didominasi oleh kader partai.
Usung Marshel Widianto jadi wakil wali kota, parpol lebih pilih popularitas daripada kapabilitas.
fungsi partai politik adalah sebagai sarana rekrutmen politik.
Tanpa adanya gubernur perode lalu ikut kontestasi, pilkada jateng bakal seru
Selain itu, mahar politik hingga biaya akomodasi politik yang disiapkan sang tokoh juga jadi hal penting jadi pertimbangan partai.
Apakah hattrick politik mampu diciptakan oleh elektabilitas tokoh yang dinilai sejumlah elemen masyarakat sebagai pengembali rezim nepotisme
Inilah realita politik kontemporer, wajar jika partai politik lebih berkenan mengusung public figure ataupun artis "ngetop" yang punya followers nyata
